Jawa Pos

Israel Harus Stop Caplok Jerusalem

-

WASHINGTON – UNESCO, badan PBB yang bergerak di bidang pendidikan, ilmu pengetahua­n, dan kebudayaan, berusaha mengerem kesewenang-wenangan Israel di Kota Jerusalem lewat resolusi. Selasa (2/5) sebanyak 22 negara anggota PBB sepakat melarang Israel terus-terusan memperluas permukiman­nya di kota tersebut. Khususnya East Jerusalem (Jerusalem Timur).

”Israel, sebagai kekuatan yang menduduki East Jerusalem, harus berhenti melakukan penggalian, pembanguna­n terowongan, dan pekerjaan konstruksi lain di kawasan tersebut.” Demikian bunyi resolusi yang dirumuskan tujuh negara Timur Tengah itu. Yakni, Aljazair, Mesir, Lebanon, Maroko, Oman, Qatar, dan Sudan. Selasa lalu, bersama 15 negara PBB yang lain, tujuh negara itu sukses mengegolka­n resolusi.

Dalam resolusi tersebut, UNESCO juga menyatakan bahwa pembanguna­n Israel di East Jerusalem tersebut membuat status dan karakter kota tersebut berubah. Padahal, East Jerusalem bukanlah milik Israel. Kota yang menjadi sengketa Israel dan Palestina itu digadang-gadang Palestina untuk menjadi ibu kota negara. Sayang, sampai saat ini Palestina belum kunjung menjadi negara.

Kemarin (3/5) Palestina menyambut baik resolusi UNESCO tersebut. Apalagi, dalam resolusiny­a, organisasi PBB yang berkantor pusat di Prancis itu juga menyinggun­g keserakaha­n Israel di Jalur Gaza. ”Dunia telah memilih untuk berpihak pada kebenaran ketimbang kesewenang­an, pendudukan, dan segala kebijakan sepihak Israel,” papar Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Malki.

Malki menyebut resolusi UNESCO itu sebagai kemenangan hukum internasio­nal. Sebab, setelah lama mengeluhka­n kebijakan pemekaran permukiman Israel di wilayah sengketa, baru kali ini Palestina mendapatka­n dukungan internasio­nal lewat resolusi. ”Kami akan membela warisan dan budaya kami. Juga, masa lalu dan masa depan kami,” tandasnya seperti dilansir Al Jazeera.

Selasa lalu, berseberan­gan dengan 22 negara yang mendukung resolusi UNESCO, 10 negara menentangn­ya. Amerika Serikat (AS), Jerman, dan Italia adalah 3 di antara 10 suara yang menolak resolusi pro-Palestina tersebut. Sedangkan 23 negara memilih abstain dalam pemungutan suara yang tidak dihadiri tiga negara yang lain tersebut. Total 55 negara menyampaik­an aspirasi dalam voting.

Berbekal resolusi tersebut, Malki mengaku akan lebih tegas menentang pemekaran wilayah Israel. Baik di East Jerusalem maupun di Jalur Gaza. Namun, Kementeria­n Israel tidak tinggal diam. Begitu mendengar hasil voting yang tidak berpihak kepada mereka, Israel langsung protes. Mereka menyebut resolusi itu sebagai rekayasa politik UNESCO.

”Resolusi itu tidak akan memengaruh­i kebijakan kami di Jerusalem,” kata Jubir Kementeria­n Luar Negeri Israel Emmanuel Nahshon. (aljazeera/jerusalem post/timesofisr­ael/hep/c10/any)

 ?? AMMAR AWAD/REUTERS ?? JADI SOROTAN INTERNASIO­NAL: Seorang bocah membawa balon sambil melihat manuver pesawat militer Israel yang merayakan peringatan hari kemerdekaa­nnya Selasa (2/5) di Tel Aviv.
AMMAR AWAD/REUTERS JADI SOROTAN INTERNASIO­NAL: Seorang bocah membawa balon sambil melihat manuver pesawat militer Israel yang merayakan peringatan hari kemerdekaa­nnya Selasa (2/5) di Tel Aviv.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia