Macet Terurai dalam Dua Jam
ISTIGHOTSAH kubro di Stadion Gelora Delta Sidoarjo membuat kesibukan jajaran kepolisian meningkat satu pekan terakhir. Langkah pengamanan tentu saja diperlukan lantaran jumlah massa yang datang untuk berdoa bersama demi kepentingan bangsa itu sangat banyak.
Bukan hanya personel dari Polda Jatim dan polres jajaran, berbagai instansi terkait lainnya pun dilibatkan untuk membantu menjaga keamanan dan kenyamanan istighotsah. Personel TNI, dinas perhubungan, satpol PP, sampai Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dikerahkan.
Untuk memastikan istighotsah yang dimulai pukul 05.30 berjalan aman, petugas berkumpul di stadion sejak pukul 04.00. Mereka salat Subuh berjamaah di depan pintu masuk Stadion Gelora Delta.
Beberapa langkah antisipasi dengan menempatkan personel di sekitar pintu masuk stadion membuat warga yang datang tidak kebingungan memilih tempat untuk berdoa. Desak-desakan pun dapat terhindarkan
Begitu istighotsah selesai, ratusan ribu jamaah juga pulang secara teratur. Dimulai dari jamaah di luar stadion. Disusul secara bertahap dengan massa yang mendapat tempat di dalam.
”Berkat kerja sama yang baik antara petugas keamanan dan jamaah yang datang, situasi aman terkendali,” ujar Kapolresta Sidoarjo Kombespol Muhammad Anwar Nasir sesaat setelah istighotsah kubro berakhir.
Anwar mengaku lega karena tidak ada kendala berarti yang ditemui selama istighotsah berlangsung. Hanya, memang rencana pemisahan tempat duduk antara jamaah laki-laki dan perempuan tidak sepenuhnya terlaksana. ”Banyak jamaah yang datang secara rombongan. Jadi, khawatir terpisah kalau tidak berkumpul di satu tempat,” tuturnya.
Di sela-sela istighotsah, beberapa jamaah juga pingsan. Mereka mengalami dehidrasi karena kepanasan. Namun, semuanya dapat ditangani petugas medis yang sudah bersiaga. ”Jamaah datang karena memiliki niat baik untuk bangsa. Mereka bisa mematuhi arahan yang diberikan,” ucapnya.
Mantan Kapolres Nganjuk itu menyatakan, keberadaan command center menjadi kunci utama pengamanan. Di dalam tenda yang dikemas dengan warna merah putih itu terdapat belasan layar yang terus memonitor area istighotsah. Dengan begitu, pihaknya dapat memantau kondisi dan situasi secara optimal.
Anwar juga mengapresiasi para personel yang membantu pengamanan. Mereka dinilai sukses dalam memberikan arahan kepada jamaah yang datang. ”Dalam pengamanan massa yang banyak memang diperlukan kesabaran,” terangnya.
Dia mengungkapkan, permasalahan arus lalu lintas juga dapat teratasi sesuai dengan rencana. Jalur-jalur di sekitar Stadion Gelora Delta yang dipenuhi warga nahdliyin berangsur cair setelah istighotsah berakhir. ”Sudah ada kesepakatan bahwa tidak boleh ada kendaraan yang mengarah ke stadion, semuanya diarahkan ke luar area,” katanya.
Anwar menjelaskan, rencana itu cukup efektif. Hanya dua jam setelah istighotsah berakhir, kepadatan jalan-jalan di sekitar stadion, misalnya, Jalan Ponti dan Jalan Pahlawan, langsung jauh berkurang. Sekitar satu jam berikutnya, volume kendaraan yang menumpuk di Jalan Raya Jati, Jalan Pegerwojo, Jalan Jenggolo, dan Jalan Raya Candi juga mencair.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah merasa bersyukur acara doa bersama itu berjalan sukses dan aman. Dia menegaskan, persatuan bangsa sesuai harapan warga nahdliyin adalah harga mati yang harus dijaga. ”Siapa pun tidak boleh mengganggu NKRI,” tegasnya. (edi/c10/pri)