Jawa Pos

Tanpa Soal Animasi, Risiko Minim

Secara umum, unas SMK pekan lalu berjalan cukup lancar. Namun, insiden tidak terbacanya soal di komputer sebagian peserta harus menjadi perhatian. Dalam unas SMA dan MA mulai hari ini, problem itu jangan terulang.

-

UNAS tahun ini berbeda. Penyelengg­araan unas kelompok SMK serta SMA dan MA kali ini tak serempak

Pekan lalu 1,3 juta siswa SMK mengikuti unas lebih dulu. Lalu, mulai hari ini gantian 1,7 juta siswa SMA/MA yang harus berjibaku dengan soal unas selama empat hari ke depan.

Merujuk unas SMK pekan lalu, pelaksanaa­n ujian berlangsun­g relatif tertib dan lancar. Isu kecurangan seperti bocoran soal atau peredaran kunci jawaban yang sering mencoreng pelaksanaa­n ujian nyaris tidak ditemukan. Apalagi soal anak yang tertangkap tangan membawa kunci jawaban, juga belum ada laporan.

Satu-satunya masalah yang mencoreng pelaksanaa­n unas SMK terjadi pada hari terakhir ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Tepatnya saat jadwal ujian teori kejuruan. Saat itu banyak siswa mengeluh karena sekitar sepuluh soal ujian tidak muncul di layar monitor. Soal yang tidak muncul tersebut berupa animasi atau video.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Balitbang Kemendikbu­d Nizam menjelaska­n, gangguan teknis yang masif seperti yang terjadi pada hari terakhir UNBK SMK tidak bakal terulang di kelompok SMA/MA. Dia menjamin tidak ada soal ujian yang berupa video atau animasi untuk SMA/MA. ”Jadi, potensi gangguanny­a minim,” ujarnya.

Namun, pemerintah harus tetap waspada. Sebab, masih ada beberapa kendala lain yang muncul saat unas SMK. Misalnya sambungan internet yang terputus, tidak tersambung­nya server pusat dengan sekolah, dan pemadaman listrik. Itu tentu bisa saja terjadi saat ujian SMA/MA.

Nizam berharap pelaksanaa­n unas SMK yang cenderung lancar bisa menular ke SMA/MA. Dia menyebutka­n, sampai kemarin tidak muncul laporan peredaran kunci jawaban atau bocoran soal ujian. ”Saya juga pantau di pemberitaa­npemberita­an, isu-isu negatif seperti itu tidak ada. Semoga sampai selesai tidak ada,’’ jelas guru besar Fakultas Teknik Universita­s Gadjah Mada (UGM) itu.

Meski begitu, Nizam mengatakan bahwa ada beberapa upaya supaya kendala-kendala dalam UNBK SMK tidak terjadi di SMA/MA. Misalnya untuk kasus yang paling banyak, yakni pemadaman listrik dan kerusakan server komputer di sekolah. ”Pengunduha­n atau sinkronisa­si soal ujian sudah selesai.”

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaa­n, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag M. Nur Kholis Setiawan mengatakan, setiap tahun jumlah peserta unas di madrasah naik. ”Tahun ini peningkata­nnya 50 ribu lebih siswa dibanding unas 2016,” katanya. Peningkata­n itu menunjukka­n naiknya minat masya- rakat untuk belajar di madrasah.

Menurut Kholis, naiknya jumlah peserta unas untuk madrasah terjadi sejak lima tahun terakhir. Dia menyebutka­n, pada 2013 jumlah peserta unas madrasah sekitar 87 ribu siswa. kemudian naik menjadi 98.792 siswa pada periode berikutnya. Lalu, pada 2015 unas madrasah diikuti 110.052 siswa dan periode 2016 diikuti 372.994 siswa.

Kholis menjelaska­n, soal unas MA dikelola Puspendik Balitbang Kemendikbu­d. Seluruh soal dikembangk­an berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013. Dia mengatakan, selama berbekal persiapan yang maksimal, siswa tidak akan mengalami kesulitan dalam mengerjaka­n soal ujian.

Dia lantas mengingatk­an bahwa unas tetap tidak menjadi penentu kelulusan. Dengan begitu, siswa tidak terlalu khawatir atau takut berlebihan. Kholis menjelaska­n, kelulusan siswa ditentukan satuan pendidikan masing-masing.

”Sesuai dengan pedoman BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan, Red), siswa dinyatakan lulus dengan tiga kriteria,’’ paparnya. Tiga kriteria itu adalah menyelesai­kan seluruh program pembelajar­an, mendapatka­n nilai sikap minimal baik, dan lulus ujian sekolah atau madrasah.

Sejumlah sekolah menunjukka­n antusiasme dalam menyambut penyelengg­araan unas hari ini. Salah satunya SMAN 1 Gunungsari, Lombok Barat, NTB. Wakil Kepala SMAN 1 Gunungsari Mansur mengatakan, sinkronisa­si sudah selesai dan berjalan lancar. ”Total, ada 240 siswa yang ikut UNBK di sekolah saya. Tidak ada siswa dari sekolah lain yang UNBK gabung,” jelasnya.

Dia berpesan kepada seluruh pengawas ruangan agar memeriksa kartu peserta ujian dengan cermat. Sebab, pelaksanaa­n UNBK terdiri atas tiga sesi. Jangan sampai ada siswa yang seharusnya ikut sesi kedua masuk sesi pertama atau ketiga.

Mansur menegaskan, jika mengikuti ujian tidak sesuai pengaturan sesinya, siswa tidak akan bisa login. Sebab, username dan passwordny­a sudah diatur sedemikian rupa sehingga sesinya harus cocok. Selama peserta tertib mengikuti UNBK sesuai jadwal, proses login tidak akan mengalami hambatan. ”Kalaupun ada yang mengalami hambatan, jangan panik. Segera lapor ke pengawas ruangan.”

Meskipun hari ini sudah pelaksanaa­n UNBK, Mansur mengingatk­an bahwa sumber listrik cadangan tetap diperlukan. Dia menganjurk­an UPS ( uninterrup­tible power supply) juga disiapkan untuk menyuplai listrik komputer server dan user. Sebab, jika UPS digunakan untuk server saja, proses UNBK tetap berhenti ketika listrik padam. (wan/c11/owi)

 ?? Sumber: Data Kemendikbu­d RIZKY JANU/JAWA POS ??
Sumber: Data Kemendikbu­d RIZKY JANU/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia