Ratusan Mahasiswa Ikuti Latihan Kepemimpinan
SIDOARJO – Mulai kemarin (8/4) hingga sore ini (9/4) sekitar 200 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengikuti pelatihan kepemimpinan. Mereka digembleng di Pacet, Mojokerto. Dengan pelatihan itu, pemimpinpemimpin yang unggul diharapkan lebih banyak.
’’Cara-cara menjadi pemimpin yang baik itu disampaikan semua dalam kegiatan kali ini,’’ ujar Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Umsida Azif Nofebri.
Dalam hal cara memimpin, lanjut dia, banyak materi yang dibahas
Misalnya, terkait dengan manajemen waktu, manajemen kelompok, manajemen konflik, membangun relasi, serta nilainilai kepemimpinan yang juga menjadi nilai luhur bangsa Indonesia. Antara lain, bersikap jujur, adil, serta bertanggung jawab. ’’Di kampus pun mereka tidak lepas dengan hal kepemimpinan,’’ tutur Azif.
Dia mencontohkan saat harus menjadi ketua kelas sekaligus ketua organisasi di dalam kampus. Misalnya, BEM fakultas, himpunan jurusan, dan unit kegiatan mahasiswa (UKM). ’’Di Umsida saja ada 43 organisasi di bawah naungan BEM. Nah, semua itu kan pasti ada pemimpinnya,’’ kata Azif.
Untuk persiapan agar bisa memimpin diri sendiri maupun organisasi dengan baik, pelatihan tersebut diselenggarakan untuk seluruh mahasiswa FISIP yang semester 2. Dengan demikian, saat menginjak semester yang lebih tinggi, kesiapan mereka sudah baik. Ilmu yang mereka miliki terkait dengan kepemimpinan pun akan semakin banyak.
’’Makanya, harus disiapkan sejak dini. Apa-apa kalau disiapkan sejak awal pasti lebih baik,’’ kata mahasiswa yang mengambil jurusan bahasa Inggris itu. Selain pelatihan kepemimpinan secara serempak, akan diselenggarakan sejumlah pelatihan lainnya. ’’Dari setiap organisasi juga mempunyai pelatihan sendiri, baik kepemimpinan maupun keorganisasian. Bahkan, temanya sangat variatif, bergantung kebutuhan,’’ tutur Azif.
Salah satu yang melandasi kegiatan tersebut adalah ayat Alquran yang menyebutkan bahwa setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. ’’Agar tidak salah langkah ke depannya. Baik saat memimpin diri sendiri, keluarga, perusahaan, maupun negara,’’ paparnya.