Bekali Motivasi Sambut UNBK
SIDOARJO – Masa ujian nasional berbasis komputer (UNBK) semakin dekat. Menyambut ujian akhir yang menentukan itu, sekolah dan siswa semakin intensif melakukan persiapan. Termasuk menyiapkan mental. Sebab, mental juga menjadi faktor penentu kesukseskan UNBK.
Persiapan di SMAN 1 Waru (Smantaru), misalnya. Kemarin (18/3) ratusan siswa kelas XII memadati Aula Kementerian Agama (Kemenag) Pemprov Jatim di kawasan Juanda. Bukan hanya siswa, para orang tua murid juga datang. Mereka berkumpul untuk mengikuti acara Parenting Education Road to UNBK
Sekolah yang berlokasi di Wisma Tropodo Waru tersebut ingin menggembleng mental para anak didiknya agar lebih tangguh dan bisa berpikir positif saat menghadapi ujian. Baik UNBK maupun ujian sekolah berbasis nasional ( USBN). Mereka mendapat bekal secara psikologis dengan motivasi-motivasi yang membangun dan kekuatan doa.
Kegelisahan dan kegundahan menghadapi ujian akhir biasanya memang berpeluang menghantui para siswa. Begitu juga yang dirasakan para guru dan orang tua. Nah, sebagai bagian untuk ’’mengobati’’ kegelisahan itu, Smantaru pun menghadirkan Ustad Malik Al Haddad dari Surabaya. Petuahnya membuat suasana terasa khidmat.
’’Apakah kalian semua sudah berbakti pada orang tua? Berapa banyak kesalahan yang kalian lakukan hingga melukai hati mereka?’’ tanya sang ustad.
Saat melontarkan pertanyaan itu, banyak siswa yang terlihat menunduk. Bahkan, beberapa di antaranya tidak kuasa menahan tetesan air mata. Menurut dia, mungkin segala upaya untuk menghadapi USBN dan UNBK sudah dilakukan siswa dan sekolah. Mulai bimbingan belajar, diskusi kelompok, hingga pendalaman.
’’Namun, semua itu tidak ada gunanya kalau masih ada secuil rasa kecewa orang tua akibat perbuatan kalian,’’ katanya.
Dalam kesempatan itu, Al Haddad juga memberikan shock therapi kepada para orang tua. Maklum, mereka tidak jarang hanya menuntut sang anak untuk bisa tampil sempurna tanpa mengindahkan apa yang ada dalam isi hati buah hatinya.
’’Berbakti memang kewajiban anak kepada orang tua. Tapi, jangan lupakan satu hal bapakibu. Mengasihi ananda juga jadi sebuah keharusan,’’ tegasnya. ’’UNBK dan USBN bisa jadi pintu gerbang ke cita-cita ananda. Tapi, rida kedua orang tua kunci sukses mereka dan itu tidak terukur oleh materi,’’ tambahnya.
Menurut Teguh Santoso, anggota Tim Pengembang Smantaru, salah satu tujuan utama edukasi bersama orang tua tersebut adalah mencegah anak-anak agar tidak stres dalam menghadapi ujian nasional. ’’Orang tua harus mendukung psikis mereka. Tidak mendorong ke titik tertentu. Ini sangat berpengaruh pada kemampuan anak-anak saat mengerjakan nanti,’’ jelasnya. (via/c15/hud)