Jawa Pos

38 Residivis Berulah Lagi

Kapolda Jatim Apresiasi Kinerja Tim Antibandit

-

SURABAYA – ’’Semua hadap ke depan! Tunjukkan wajah kalian ke warga Surabaya, biar semua tahu siapa kalian!’’ Teriakan itu terlontar dari mulut Kasatreskr­im Polrestabe­s Surabaya AKBP Shinto Silitonga. Dia meneriaki para bandit jalanan yang terus menunduk menghindar­i sorot kamera wartawan.

Kemarin (6/3) polisi sengaja memamerkan hasil tangkapan selama sebulan. Sebanyak 45 pelaku 3C (curat, curas, dan curanmor) dibekuk tim antibandit.

Kinerja tersebut mendapatka­n apresiasi dari Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin. Dia memberikan piagam penghargaa­n kepada setiap tim. ’’Kerja yang luar biasa karena kejahatann­ya tidak sembaranga­n. Apalagi, 38 pelaku adalah residivis,’’ tegasnya.

Aksi para bandit jalanan itu memang meresahkan warga metropolis. Beberapa kawanan pelaku bahkan mencuri motor di 30 tempat. Ada juga penjambret yang nekat membacok korbannya sampai tewas di Banyu Urip tiga tahun silam.

Namun, kemarin mereka benarbenar tidak berkutik. Raut wajahnya masam. Ada yang terpincang­pincang karena dihadiahi timah panas oleh polisi. Bahkan, dia harus dipapah seorang temannya.

Dua penjahat yang menarik perhatian adalah pasangan suami istri, Steven dan Melinda. Dilihat sekilas, mereka tidak seperti penjahat jalanan kebanyakan. Penampilan bandit sering kali kusam, galak, dan biasanya memiliki bekas luka tembak jika mereka seorang residivis.

Sosok Steven dan Melinda tidak seperti itu. Mereka ’’bersih’’. Kulit Steven kuning langsat. Hanya, lengannya dipenuhi tato ala anak gaul masa kini. Begitu pula dengan Melinda. Rambutnya dikuncir.

’’Saya njambret. Jadi pelaku dan penadah,’’ kata Melinda ketika ditanya Shinto. Perempuan yang juga punya tato di lengan tersebut melanjutka­n, bersama suaminya, dirinya beraksi tujuh kali. Kembalikan Barang Bukti Mobil dan Motor Setelah memamerkan beberapa barang bukti (BB) seperti senjata tajam, Kapolda dan Kapolresta­bes Surabaya Kombespol M. Iqbal menghampir­i para korban curanmor. Ada empat orang yang kemarin mendatangi kantor polisi. Salah satunya Edy Zhu.

Edy adalah pemilik Mitsubishi Pajero Sport yang raib beberapa waktu lalu. Mobil itu ternyata dicuri anak buah kawannya yang bernama Denis Irwanto alias Ndoweh. ’’Mantap lah. Itu mobil baru. Syukur bisa cepat terungkap,’’ ucapnya dengan wajah semringah.

Kapolda lantas meminta tim antibandit untuk menggeland­ang Ndoweh. ’’Kamu sudah berapa kali mencuri? Hayo, ngaku!’’ kata Machfud sambil menepuk pundak Ndoweh.

Namun, Ndoweh tidak berani jujur. Machfud pun kembali menepuk pundaknya. Akhirnya, dengan lirih Ndoweh mengaku. ’’Dua pak,’’ ujarnya singkat. Selain mobil, polisi menyerahka­n tiga sepeda motor milik korban lain.

Setelah menangkap 45 penjahat tersebut, kerja tim antibandit belum berhenti. Mereka akan terus mengungkap kasus lain. Pekerjaan berat sudah menanti. Banyak penjahat kelas kakap yang masih leluasa beroperasi.

Shinto menegaskan bahwa dirinya percaya dengan kemampuan anak buahnya. Setiap hari mereka saling bertukar informasi untuk mengungkap sebuah kasus. ’’Mereka terlatih untuk taktis dan menangkap penjahat,’’ tegas alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1999 itu. ( did/c22/fal)

 ?? DIDA TENOLA/JAWA POS ?? TINDAK TEGAS: Tim antibandit mengeler seorang penjahat jalanan di Mapolresta­bes Surabaya kemarin. Foto bawah, Irjen Pol Machfud Arifin (tiga dari kanan), Kombespol M. Iqbal, dan Kombespol Frans Barung Mangera menunjukka­n barang bukti.
DIDA TENOLA/JAWA POS TINDAK TEGAS: Tim antibandit mengeler seorang penjahat jalanan di Mapolresta­bes Surabaya kemarin. Foto bawah, Irjen Pol Machfud Arifin (tiga dari kanan), Kombespol M. Iqbal, dan Kombespol Frans Barung Mangera menunjukka­n barang bukti.
 ?? JAWA POS ??
JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia