Jawa Pos

Jadi Saksi Sejarah Era Baru

-

PERSEBAYA Surabaya memasuki era baru. Tim kebanggaan Kota Pahlawan itu bergerak menjadi klub profesiona­l setelah ’’hidup’’ kembali. Gambaran umum perubahan tersebut sejatinya sudah bisa dirasakan pencinta Persebaya. Tapi, detailnya akan tergambar terang 19 Maret mendatang.

Gambaran lengkap tentang siapa pemainnya. Tentang jajaran pelatihnya. Tentang siapa saja orang-orang yang terlibat dalam tim berjuluk Green Force tersebut. Bagaimana kostumnya. Siapa saja sponsornya. Juga hal-hal lainnya yang bersinggun­gan dengan Persebaya.

Sekali lagi, semuanya akan tergambar jelas pada 19 Maret. Pada tanggal tersebut Persebaya akan memainkan pertanding­an persahabat­an kontra PSIS Semarang di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Itulah laga resmi pertama Persebaya era baru di depan publik Surabaya. Itulah pertanding­an perdana Persebaya di rumah sendiri setelah diakui kembali oleh PSSI per 8 Januari lalu. Dan di kesempatan itu pula Persebaya era baru di- launching.

’’Jadi, mari menjadi saksi sejarah kembalinya Persebaya. Jadi saksi sejarah dimulainya era baru Persebaya,’’ ajak Direktur Operasiona­l dan Fans Persebaya Puji Agus Santoso.

Untuk itu, Persebaya pun telah menyediaka­n 50 ribu lembar tiket. Jumlah tiket tersebut dibagi dalam dua kategori: ekonomi dan VIP. Distribusi tiket kelas ekonomi paling banyak. Tak kurang dari 45 ribu lembar tiket.

Dan untuk kali pertama dalam sejarah perjalanan Persebaya, penjualan tiketnya melalui online. Untuk urusan tersebut, Persebaya mengganden­g operator tiket dengan pengalaman internasio­nal, MyTicket. Sebagaiman­a diketahui, MyTicket merupakan vendor penjualan tiket banyak kelas dunia, salah satunya Formula 1 di Malaysia.

Penjualan tiket via dibuka mulai 5 Maret dan akan ditutup 13 Maret. Bonek yang ingin membeli tiket pun tinggal mengunjung­i

Masuk ke laman penjualan tiket resmi Persebaya, dari situ Bonek bisa mengikuti instruksi yang ada. Jika selesai, tinggal dilakukan transaksi pembayaran via transfer dan tiket pun sudah berada dalam genggaman. Gampang sekali, bukan?

’’Kami gunakan tiket online ini agar suporter tidak perlu repot-repot datang ke loket dan berpanas-panas antre yang tentunya melelahkan. Dengan tiket online, Anda bisa membelinya di mana saja, kapan saja, dan cukup dari handphone Anda,’’ kata Puji.

Tiket yang dibeli online bisa langsung menjadi tanda masuk ke stadion. Pilihannya dua, tinggal menunjukka­n bar code yang dikirim ke e-mail pembeli atau Anda mencetakny­a. ’’Kalau mau bukti fisik dan jadi memorabili­a, Anda bisa mencetakny­a. Tapi, dengan handphone saja dan Anda menunjukka­n bar code- nya, detektor di pintu stadion sudah bisa membacanya,’’ terang Puji.

Selain menjual lewat online, manajemen Persebaya mendistrib­usikan lewat

Ada dua tempat yang ditunjuk manajemen. Graha Pena lantai 1, Surabaya, dan Mes Persebaya, Karanggaya­m, Surabaya. Di samping itu, ada penjualan untuk komunitas dalam jumlah besar. Manajemen mendistrib­usikan lewat komunitas tersebut. Penjualann­ya pun sama. Dari 5 sampai 13 Maret.

’’Kami mencoba merangkul Bonek dengan cara ini. Oh ya, pembelian tiket pada tanggal tersebut dipatok Rp 35 ribu untuk kelas ekonomi dan Rp 200 ribu untuk VIP,’’ ujar Puji. Setelah tanggal tersebut, tiket dijual lebih mahal. Tiket kelas ekonomi Rp 50 ribu dan VIP Rp 250 ribu. Penjualann­ya pun hanya dilakukan pada hari H pertanding­an di area Gelora Bung Tomo.

Mekanisme penjualan tiket tersebut akan digunakan untuk semua laga kandang Persebaya. Dan laga kontra PSIS adalah pembukanya. Dengan sistem tersebut, penonton pun bisa memilih sendiri tempat duduknya. Sebab, tiket yang didistribu­sikan akan diberi tanda gate. Ada delapan gate Gelora Bung Tomo yang dibuka.

Delapan gate tersebut adalah 3, 5, 7, 10, 12, 15, 17, dan 19. Gate 19 dikhususka­n untuk suporter tamu. Selain itu, tentu juga gate VIP. ’’Jadi, penonton mau posisi di mana bisa langsung memilih saat membelinya secara maupun di

papar Wakil Direktur Operasiona­l dan Fans Persebaya Chairul Basalamah.

Untuk penonton VIP, bakal ada fasilitas tersendiri. Di antaranya makanan, minuman, dan ’’Intinya, kami berusaha menghargai penonton,’’ kata Abud, sapaan akrab Chairul Basalamah.

Jadi, tunggu apa lagi. Kalau belum membeli tiket, bersegeral­ah membeli. Mari menjadi saksi sejarah dimulainya era baru Persebaya. (rid/c19/fim)

 ?? MAHESA/JAWA POS ??
MAHESA/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia