Realistis Satu Gelar dari All England
Jojo-Hanna Mundur
JAKARTA – Peluang para pebulu tangkis Indonesia untuk membawa pulang titel juara dari ajang All England memang berat. Namun, bukan tidak mungkin. Di antara seluruh perhitungan, sektor ganda campuran memiliki peluang yang paling besar.
All England akan menjadi penanda kembalinya Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir ke turnamen resmi BWF. Selepas lutut kanannya tak lagi bermasalah, Butet –sapaan Liliyana– kembali berpasangan dengan Tontowi. Selain peraih emas Olimpiade Rio 2016 itu, skuad Merah Putih masih memiliki juara bertahan All England Praveen Jordan/ Debby Susanto.
Praveen/Debby pun menyatakan kesiapannya untuk mempertahankan gelar. ”Dua bulan kami berlatih tanpa turun di turnamen menjadi salah satu usaha untuk fokus di All England,” ujar Praveen dalam konferensi pers di Pelatnas Cipayung kemarin (3/3).
Kans pasangan nomor lima dunia itu cukup terbuka lebar. Praveen/Debby juga sudah cukup siap untuk bersaing dengan ganda campuran top dunia lainnya. Pada babak pertama, mereka bakal mendapat tantangan dari pasangan Jepang Yuta Watanabe/ Arisa Higashino.
”Persiapan kami cukup matang, kemarin di Superliga juga batal ikut,” ucap Debby. Kepercayaan diri keduanya juga didu- kung dengan potensi ganda campuran lainnya, Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti, Alfian Eko/Annisa Saufika, dan Hafiz Faisal/Shella Devi Aulia.
Pelatih ganda campuran Indonesia Richard Mainaky mengungkapkan, dirinya cukup yakin dengan perlakuan terhadap anak asuhnya. Terutama untuk pasangan Owi/Butet yang dalam empat bulan terakhir tak bermain bersama. ”Saya sudah punya trik agar mereka bisa kembali maksimal, khususnya Butet yang baru menjalani pemulihan cedera lutut kanan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Richard menjelaskan, ajang All England sekaligus menjadi momentum buat Owi/Butet untuk membuktikan diri bahwa mereka masih layak menjadi andalan Indonesia. Sebab, Owi mendapatkan pengganti Butet untuk mengisi turnamen di level grand
dan grand prix gold. Dia dipasangkan dengan Gloria Emmanuelle Widjaja seperti saat tampil di Malaysia Masters dan Thailand Masters sebelumnya.
Di antara sejumlah pebulu tangkis yang sudah disiapkan, hanya Hanna Ramadini dan Jonatan Christie yang batal turun. Khusus Hanna, masalah persiapan jadi kendala utama. Tim pelatih dan PP PBSI memutuskan tidak memberangkatkan salah satu tunggal putri potensial itu. Sedangkan Jojo tengah flu berat yang didapatkan pasca mengikuti Djarum Superliga Badminton di DBL Arena Surabaya pekan lalu.
Kabidbinpres PP PBSI Susy Susanti menjelaskan, kebijakan itu diambil semata demi menyelamatkan para pebulu tangkis Indonesia agar bisa maksimal. ’’Kami melihat, daripada memaksakan dan gak ada impact, kami putuskan tidak memberangkatkan mereka,” bebernya. (nap/c17/ady)