Jawa Pos

Regenerasi yang Terganjal

-

TAK bisa dimungkiri, jumlah abdi dalem di Pura Mangkunega­ran kian berkurang. Khususnya, para nini (secara harfiah berarti para nenek) dan reksa warastra yang senior.

Pemandu wisata Pura Mangkunega­ran Joko mengungkap­kan, jumlah para nini dan reksa warastra hanya 6 di antara 225 orang yang terdaftar sebagai abdi dalem di Pura Mangkunega­ran.

”Itu jumlah yang sedikit sekali. Padahal, pekerjaan mereka kan banyak,” katanya. Dulu masing-masing para nini dan reksa warastra berjumlah 10 orang. Tapi, karena usia lanjut, jumlah mereka berkurang. Dan sudah lama tidak ada penambahan para nini dan reksa warastra baru.

Padahal, persyarata­n umumnya bisa dipenuhi abdi dalem yang juga sudah cukup lama mengabdi. ”Untuk para nini kan biasanya yang sudah janda dan sudah tidak lagi datang bulan,” terang Joko.

Jika melihat kriteriany­a, beberapa abdi dalem bisa saja jadi para nini. Namun, lanjut Joko, ada persyarata­n lain yang harus dipenuhi. Persyarata­n tersebut menjadi kunci utama. ” Yaitu, jiwa loyalitas dan pengabdian terhadap istana dan pengageng atau penguasany­a. Itu yang susah,” jelas pria yang sudah bekerja sebagai pemandu wisata di Pura Mangkunega­ran selama 30 tahun tersebut.

Joko menyatakan, sekarang ini sulit sekali mencari abdi dalem yang punya loyalitas dan pengabdian total kepada istana dan penguasany­a. Betapa tidak, di tengah impitan ekonomi, para nini itu dituntut untuk mendahuluk­an loyalitas dan pengabdian ketimbang pendapatan yang mereka peroleh. Memang, ada imbalan yang mereka terima dengan menjadi para nini. Namun, jumlahnya jauh dari UMR. ”Karena itu, cari para nini sekarang itu sudah sulit,” ucap Joko. (and/c10/dos)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia