Keberhasilan Satu Tahun Memimpin
Kabupaten Sidoarjo di bawah kepemimpinan Bupati H Saiful Illah SH MHum dan Wakil Bupati H Nur Ahmad Syaifuddin SH menunjukkan capaian kerja positif. Visi pembangunan daerah periode 2016–2021 yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo berkomitmen mewujudkan Sidoarjo yang inovatif, mandiri, sejahtera dan berkelanjutan dengan tata pemerintahan yang baik dan bersih. Sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial budaya terus mengalami perbaikan. Lebih dari itu, beragam inovasi direalisasikan demi kesejahteraan masyarakatnya. Sebagai penyangga ibu kota Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Sidoarjo memiliki peran krusial. Posisi geografisnya memberikan pengaruh terhadap jumlah penduduk yang tercatat sebesar 2.218.129 jiwa pada Januari 2017. Sedangkan kepadatan penduduk Kabupaten Sidoarjo mencapai 2.750 jiwa/per km2 dengan tingkat pertumbuhan 2,1 persen per tahun. Pertumbuhan ekonomi terlihat menyegarkan dengan kenaikan sebesar 5,24 persen. Sedangkan pendapatan per kapita Kabupaten Sidoarjo pada 2016 tumbuh sebesar Rp 68 juta. Fakta itu tidak lepas dari tujuan utama kebijakan ekonomi makro Kabupaten Sidoarjo yakni menciptakan kesempatan kerja, mengurangi penduduk miskin, dan meningkatkan investasi daerah. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 146 juta. PDRB atas dasar harga konstan di angka Rp 112 juta. Sedangkan nilai inflasi Kabupaten Sidoarjo mencapai 3,20 persen pada Desember 2015. Data realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) per November 2016 sebesar Rp 1.880 triliun dan menyerap 3.589 tenaga kerja yang terbagi dalam 26 unit usaha. Sedangkan realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 12.935 triliun dan menyerap 76.411 tenaga kerja yang terbagi dalam 4.996 unit usaha. Realisasi itu meningkat pesat dibanding 2015 yakni Rp 1.352 triliun untuk investasi PMA dan Rp 955 miliar untuk investasi PMDN.
Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kabupaten Sidoarjo juga terbukti mampu mendongkrak perekonomian. Terdapat 171.264 UKM dan 1.321 Koperasi di Sidoarjo. Target go
international Kabupaten Sidoarjo tidak main-main. Dukungan Pemkab Sidoarjo ditunjukan melalui pemberian pinjaman kredit dana bergulir dengan bunga enam persen per tahun, agunan cukup 30 persen dari total pinjaman di atas Rp 10 juta, pelatihan keterampilan, dan sosialisasi peraturan perkoperasian perijinannya.
Peningkatan Infrastruktur dan Transportasi
Di sektor permukiman dan prasarana wilayah Pemkab Sidoarjo memprioritaskan penuntasan pembangunan gedung serbaguna seluas 4,2 ha di jalan lingkar timur. Tujuannya agar beragam kebutuhan dan kegiatan masyarakat dapat terfasilitasi. Peningkatan infrastruktur jalan juga dilakukan untuk memperlancar jalur perekonomian lintas daerah dan jalur perekonomian lokal. Pada 2015 terdapat 48,54 km jalan aspal yang masuk kategori rusak, berkurang pada 2016 menjadi 35,08 km.
Pembangunan di bidang transportasi juga menyentuh ranah budaya dengan tertib berlalu lintas. Piala WTN kategori Angkutan Kota Sedang dari Kementerian Perhubungan resmi diterima Kabupaten Sidoarjo sebagai penghargaan pembangunan sektor lalu lintas.
Pemkab Sidoarjo juga memberikan solusi cerdas penanganan sampah melalui program Zero Waste, yang mengantarkan Kabupaten Sidoarjo merebut Adipura Kirana. Cara itu berhasil mendorong masyarakat membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang berbasis reduse, reuse, recycle. Selain menjadi tempat pengelolaan sampah tuntas, TPST sukses membuka lapangan pekerjaan baru sehingga pada 2016 Kementerian Lingkungan Hidup menetapkan Sidoarjo sebagai kabupaten percontohan penanganan sampah.
Pengurangan sampah setidaknya mampu mengantisipasi banjir. Bencana musiman itu disiasati Pemkab Sidoarjo melalui koordinasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, normalisasi, penyuluhan oleh kepala desa kepada warga, perbaikan pintu air yang rusak, pengecekan serta pemeliharaan rutin pintu air.
Di sektor sosial-budaya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sidoarjo 2016 berada di angka 77,43. Nilai IPM itu diproyeksikan naik setiap tahun. Pencapaian indikator IPM tersebut didukung capaian indikator turunannya yakni angka melek huruf 99,1. Usia harapan hidup 2016 tercapai 73,63 dan peningkatan daya beli masyarakat Rp 12,8 juta.
Pada bidang pendidikan, kebijakan diarahkan pada tiga aspek yakni mutu, relevansi, dan pemerataan. Selama 2016 telah dilakukan perbaikan ruang kelas SD sejumlah 87 ruang kelas rehab berat, 65 ruang kelas rehab sedang dan 16 ruang kelas baru. Sedangkan untuk SMP dan SMA/SMK sudah tidak ada ruang kelas yang rusak berat/sedang.
Salah satu kunci keberhasilan pembangunan ialah tingkat kesehatan penduduk, ketersediaan sarana dan prasarana fisik serta tenaga medis yang profesional. Menurut data 2016, jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Sidoarjo mencapai 5.308 yang tersebar di 18 kecamatan. Ketersediaan sarana pelayanan kesehatan di Sidoarjo juga sudah memadai.
Kebijakan penguatan Puskesmas dan Pustu ini terus dilakukan bersamaan dengan program jaminan persalinan ( Jampersal) sehingga angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) dapat terus ditekan. Pada 2016 AKI adalah 66,34 per 100.000 kelahiran hidup. AKB 4,26 per 1000 kelahiran hidup. Angka itu terus menurun seiring semakin baiknya penanganan medis mulai kehamilan sampai persalinan dan pascapersalinan.