Sediakan Ruang Online untuk Bantu Pasarkan Produk
Para pelaku UMKM di Surabaya punya jujukan baru. Namanya Rumah Kreatif BUMN. Rumah tersebut menyediakan berbagai fasilitas untuk pengembangan usaha milik warga.
RUMAH Kreatif BUMN Surabaya di Jalan Khairil Anwar 16 itu digunakan penggiat UMKM untuk berkumpul. Dari luar, bangunan bercat putih itu tampak seperti rumah biasa. Suasana berbeda baru terasa di dalam rumah. Produk-produk UMKM tertata rapi di beberapa bufet dan meja. Banyak kursi dan sofa yang didesain menarik, seolah menyambut tamu yang datang. Sayang, meski dibuka untuk umum, Rumah Kreatif belum banyak dikunjungi.
Siang itu (31/01) Adi Rahman berkumpul bersama timnya di salah satu ruang. Mereka membahas strategi kerja dalam usaha yang tengah digeluti Adi. Yakni, usaha Kebab Kebudd. Jajanan ringan itu tergolong unik. Bagaimana tidak, jika biasanya kebab hanya berisi daging, tidak demikian dengan kebab buatan Adi. Isinya durian. Bahkan, ada varian fruity mix yang merupakan kolaborasi peach, melon, anggur, dan stroberi.
Cara penyajian kebab tersebut juga nyeleneh. Praktis dan tak perlu repot bolak-balik beli ke outlet. Sebab, kebab ini bisa disimpan di lemari pendingin dan dinikmati kapan saja. Kebab frozen nan praktis tersebut selaras dengan gaya hidup warga Surabaya yang ingin serbainstan. Apalagi, ukurannya juga mini. Sangat sesuai dengan konsep yang hendak Adi ciptakan. Yakni, kebab instan siap saji. Cukup dipanaskan, langsung siap santap. Bahkan, khusus kebab isi varian buah bisa dimakan dalam keadaan dingin.
Usaha milik Adi berawal dari kegemarannya makan kebab di kawasan Ampel. Dia sering merasa ribet karena tiap kali ingin makan kebab harus ke Ampel. Adi kemudian memutar otak. Awalnya, dia hanya berusaha mencari solusi agar bisa menikmati kebab di rumah dan kapan pun. Tidak perlu menunggu warung kebab langganannya buka. Nah, hal itu justru melahirkan ide kebab frozen yang dinamainya Kebab Kebudd. Kata ’’kebudd’’ sendiri mengarah pada kata ngebut alias cepat. Benar saja, penyajian Kebab Kebudd memang cepat. ’’Jadi, mau pagi, siang, sore, bahkan tengah malam, bisa makan kebab,’’ ujar pria 30 tahun tersebut.
Keunikan Kebab Kebudd lantas mengantarkan Adi terpilih sebagai juara Wirausaha Muda Mandiri 2016. Tak hanya mendapat sokongan dana dari BUMN, alumnus ITS itu juga bisa mendapat banyak fasilitas dan pelatihan yang tidak pernah didapat sebelumnya. Yang terbaru adalah fasilitas Rumah Kreatif ini. Adi mengaku, setelah mendapat pembinaan, omzetnya berkembang pesat. Banyak ilmu dan fasilitas yang didapat. ’’Omzet naik 50 persen lebih,” ujar pria yang pernah menggeluti bisnis servis komputer tersebut.
Selain memanfaatkan salah satu ruang untuk keperluan rapat, Adi bisa memanfaatkan beberapa fasilitas lain. Misalnya, ruang online, analisis data, digital foto, dan pelatihan. Rumah tersebut juga ditunjang koneksi internet. Tentu sangat membantu usaha Kebab Kebudd yang berbasis online. Jajaran buku di salah satu ruang yang kebanyakan tentang pengembangan bisnis juga bisa menjadi asupan ilmu bagi Adi dan pelaku UMKM lain. Sampai saat ini, Adi memilih pemasaran via online. Alasannya, cepat dan tak membutuhkan banyak modal. Meski Kebab Kebudd mulai merajai pasaran, Adi tetap bertahan untuk berjualan online. Kini, dia bahkan sudah memiliki 18 cabang di 15 kota. Tapi, pusat produksinya tetap di Surabaya.
Iswandi, koordinator Rumah Kreatif, sangat mendukung usaha berbasis online milik Adi. Menurut dia, e-commerce memang lebih menjanjikan di masa depan. Untuk itu, Rumah Kreatif yang didesainnya sangat mendukung pengembangan bisnis online. Terbukti dengan adanya ruang online untuk menyokong pemasaran UMKM. ’’Ada ruang digital foto juga untuk membantu desain produk dan pemasaran,” ujarnya.
Keberadaan Rumah Kreatif tersebut juga diharapkan dapat menciptakan digital economy ecosystem sekaligus melahirkan pelaku UMKM berbasis digital. (*/c17/oni)