Ancam dengan Celurit, Gasak Tas Mahasiswa
SURABAYA – Penjahat jalanan yang membawa senjata tajam (sajam) semakin meresahkan. Dini hari kemarin (29/1) mereka beraksi di kawasan MERR. Satu orang menjadi korbannya.
Korban diketahui bernama Ali Wiratama. Laki-laki 20 tahun itu menjadi korban penjambretan saat melintas tepat di depan Stikom Surabaya. Dia diancam dengan celurit oleh pelaku.
Ayah korban, Rahmat, mengatakan bahwa penjambretan yang menimpa anaknya terjadi sekitar pukul 01.30. Saat itu Ali baru pulang dari rumah temannya. Dia melewati Jalan Ir Dr Soekarno untuk menuju rumahnya di kawasan Pucang Anom.
Saat melintas di depan Stikom, tiba-tiba dia dipepet satu motor. Mahasiswa Universitas Surabaya itu lalu ditendang pelaku yang berjumlah dua orang. Akibatnya, Ali, yang mengendarai motor Honda Vario bernopol L 6772 BZ, terjatuh.
Saat mencoba bangun, Ali didatangi salah seorang pelaku. Tas yang dia bawa langsung ditarik pelaku. Ali sempat berusaha sekuat tenaga mempertahankan tas tersebut. Namun, pelaku mengancam dengan sajam. ”Pelaku itu menodongkan celurit ke anak saya. Pelaku yang satunya masih di atas motor,” kata Rahmat.
Karena merasa nyawanya terancam, Ali melepas pegangannya. Tas itu langsung disambar dan kedua pelaku kabur dengan cepat. Pemuda yang mengalami luka lecet di kaki dan tangan tersebut kemudian menghubungi keluarganya. ”Dia masih shock. Rencananya, besok (hari ini, Red) saya lapor (ke polisi, Red),” lanjutnya.
Rahmat mengatakan, di dalam tas anaknya ada beberapa barang berharga. Antara lain handphone, dompet yang berisi sejumlah uang, dan kartu kredit. Ada pula surat-surat kendaraan dan kartu mahasiswa yang digondol para pelaku. ” Isi tasnya bukan masalah. Yang penting anak saya selamat,” ucapnya.
Dari cerita anaknya, Rahmat mengatakan bahwa para pelaku diperkirakan masih muda. ”Itu saja yang diceritakan. Masih trauma, saya tidak mau memaksa,” katanya. ( rid/c11/fal)