Menantang dan Luar Biasa Seru
Komunitas sepeda dari Jakarta, Puri Cycling Club (PCC), baru saja menuntaskan gowes jarak jauh dari Jogjakarta menuju Bali. Perjalanan begitu seru.
SEBANYAK 27 cyclist yang tergabung dalam komunitas sepeda Puri Cycling Club (PCC) menaklukkan race sepanjang 865 km. Perjalanan selama enam hari tersebut dimulai pada 29 Oktober dan berakhir pada 3 November. Gowes bertajuk Grand Touring Antangin-Fit Tour Jogjakarta–Bali tersebut terbagi menjadi enam etape.
Pada setiap etape, para cyclist melalui trek yang berbeda-beda dan sangat beragam. Etape pertama yang berlangsung pada 29 Oktober menempuh jarak 118 km dari Jogjakarta menuju Pacitan. Para peserta disuguhi trek yang menantang dengan pemandangan alam Indonesia yang menawan.
Mulyo Rahardjo, CEO PT Deltomed Laboratories, menyatakan bahwa itu kali pertama PCC melakukan gowes dengan rute Jogjakarta–Bali. Sebelumnya, pada 2014 dan 2015, PCC gowes touring di daratan Flores. ” Kalau di Flores, lebih sepi jalanannya, jadi lebih nyaman. Tapi, gowes kali ini juga seru sekali,” ucap Mulyo kepada Jawa Pos.
Menurut salah seorang peserta, Suhaili, hal yang menarik dalam touring tahun ini berada di etape 2. Tepatnya rute Pacitan–Trengalek–Kediri yang berjarak 157 km. Lantaran di tengah panas terik yang luar biasa, meski lelah, para peserta harus terus gowes. Menanjak dan melawan panas. ” Semua sangat lelah. Tanjakannya tidak kalah menantang dari tanjakan di Vuelta a Espana, Spanyol,” kata Suhaili.
Suhaili menyatakan, hanya semangat luar biasa yang membuat para peserta bertahan untuk menaklukkan tantangan tersebut. Menurut cyclist 48 tahun itu, tanjakan pada etape 2 tersebut 19–21 persen. Semangat para peserta kembali terpompa ketika ada bonus turunan sepanjang 30 km hingga Trenggalek. ” Itu membuat kami bersemangat lagi,” tambahnya.
Yang tak kalah menarik terjadi ketika perjalanan berlanjut di etape 5. Yaitu, perjalanan dari Jember hingga Banyuwangi dengan jarak 120 km. Start dari Jember, para cyclist melewati rute menantang di Gunung Gumitir. Sebab, di sana banyak rolling dan tanjakan. Ditambah dengan pepohonan hijau dan banyaknya pemandangan yang memikat di sekelilingnya.
Para peserta dimanjakan dengan panorama hutan dan perkebunan kopi yang rindang sekitar 70 km hingga memasuki Bumi Blambangan. Rombongan penggila sepeda tersebut akhirnya ” finis” secara temporer di Pantai Boom, Banyuwangi, pada Kamis (3/11) pukul 14.00. ” Banyak tanjakan dan turunan, tapi tidak terasa karena sangat sejuk, banyak pohon,” tambahnya.
Setelah finis etape 5, para cyclist melepasliarkan tukik di Pantai Boom sebagai tanda solidaritas dan kontribusi mereka dalam menjaga perkembangbiakan penyu.
Acara dilanjutkan dengan kegiatan charity dari Antangin dengan membagikan santunan kepada anak-anak yatim. ” Luar biasa. Di Banyuwangi, kami disambut oleh Pak Bupati Azwar Anas yang sangat bersahaja. Kami dijamu di pendapa rumah dinasnya,” ucapnya. (nes/c11/nur)