Jawa Pos

Favoritkan Kamping di Ranu Kumbolo

Alodia Kinard Putri Kurnianto GUNUNG bukan lagi tempat asing bagi Alodia Kinard Putri Kurnianto. Sejak kecil dia akrab dengan suka dukanya berada di jalur pendakian. Sebab, orang tuanya anggota kelompok pencinta alam. Mereka sering mengajak putrinya menik

-

HINGGA saat ini, sudah tiga kali gadis cilik yang akrab disapa Alo itu menaklukka­n Gunung Semeru. Yaitu, saat berumur dua tahun, empat tahun, dan sebelum memasuki jenjang sekolah dasar. Lamanya perjalanan, jalur terjal, dan hutan tidak pernah mematahkan semangatny­a. ’’Suka karena di gunung dingin,’’ ujar siswi kelas III MI Ma’arif NU Pagerwojo, Sidoarjo, tersebut.

Begitu pula saat malam tiba. Kondisi alam yang gelap dan cahaya yang hanya bergantung pada lentera tidak membuat nyalinya ciut. Putri tunggal pasangan Yohni Kurnianto dan Tanti Herawati itu tidak pernah mengeluh kepada orang tuanya.

’’Tidak takut. Kan ada bunda,’’ celoteh Alo. Malah, gelapnya malam kerap membuat rasa ingin tahunya kian besar.

Hawa dingin pegunungan dan berbagai macam hal yang ada di dalamnya memang selalu menarik perhatian Alo. Selama pendakian, penyuka warna ungu itu sering mengajukan pertanyaan kepada orang tuanya. Misalnya, kenapa gunung dingin? Kenapa ada kabut? Ini benda apa? Benar-benar pertanyaan khas anak-anak yang selalu dilingkupi rasa penasaran.

Saat mendaki Semeru, Alo paling suka dengan pemandanga­n di Ranu Kumbolo. Danau yang disebut sebagai surga Gunung Semeru itu pula yang membuat Alo ingin kembali ke sana. Setiap sang ayah pergi mendaki, sebenarnya gadis cilik berambut ikal tersebut ingin ikut. ’’ Tapi, tidak bisa karena harus sekolah,’’ ujarnya mantap.

Meski menyukai kegiatan pendakian, tak jarang pula Alo merasa bosan dan bingung akan melakukan apa dalam jalur pendakian. Untuk menyiasati­nya, dia selalu membawa buku-buku cerita. Biasanya cerita tentang putri-putri atau komik. Saat bosan melanda, dia selalu membuka buku-bukunya sambil beristirah­at di pos pendakian. ’’Aku juga suka ngemil,’’ ujar gadis kelahiran 28 Juni 2007 yang hobi menggambar, menyanyi, dan menari itu.

Pengalaman pendakian selalu meninggalk­an kisah yang berkesan bagi Alo. Termasuk ketika dia mengikuti orang tuanya ke Bromo dan Ijen. Keindahan pemandanga­n dan hal-hal baru yang tidak ditemui menjadi obat rasa lelah selama perjalanan. Selain itu, fisiknya lebih kuat. ’’Hujan dan kabut sudah biasa,’’ ungkapnya. (Antin Irsanti/c7/dos)

 ?? FOTO: CHANDRA SATWIKA - RIZKY/JAWA POS ??
FOTO: CHANDRA SATWIKA - RIZKY/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia