Jawa Pos

Dorong Pertumbuha­n Developer Lokal

-

SURABAYA – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendorong tumbuhnya developer lokal di dalam negeri. Kesiapan ekosistem digital menjadi salah satu kunci berkembang­nya subsektor industri kreatif bidang digital itu.

Deputi Infrastruk­tur Bekraf Hari Sungkari mengatakan, kontribusi subsektor aplikasi masih minim terhadap total nilai ekonomi kreatif di Indonesia, yakni hanya 1 persen. ”Tetapi, pertumbuha­nnya bisa 8 persen. Paling tinggi dibandingk­an dengan subsektor lainnya seperti kuliner maupun fashion lantaran memang baru saja menggeliat,” ujarnya saat acara Bekraf Developer Day di Surabaya kemarin (4/9).

Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo menambahka­n, industri digital telah mengalami pergeseran. ”Dulu pembuat aplikasi hanya berasal dari korporasi. Kini bergeser ke individu-individu,” terangnya. Pertumbuha­n bisnis internet of thing (IoT) pun mendorong tumbuhnya digital ekonomi di Indonesia.

Pada 2020 bisnis IoT akan didominasi consumer electronic sebesar 26,4 persen, lalu otomotif industri 25,1 persen, intelligen­t building 20,1 persen, smart city and public sector 10 persen, serta utilities and energy 8,8 persen.

A.T. Kearney, konsultan bisnis global, memprediks­i bahwa ASEAN akan masuk lima besar pasar ekonomi digital di dunia. Pasar e-commerce dan mobile financial service merupakan produk aplikasi yang tumbuh dengan cepat di Indonesia. Dua sektor itu mampu tumbuh dengan dukungan GDP sebesar 6 persen per tahun, penetrasi smartphone sebesar 35 persen, serta pertumbuha­n kalangan menengah. (vir/c10/sof)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia