Jawa Pos

Sekolah Dibobol, Distro Dijarah

Pelaku Diduga Oknum Suporter

-

PROBOLINGG­O – Serbuan ribuan suporter sepak bola ke Kota Probolingg­o Minggu (10/4) berbuntut. Sejumlah pihak melapor jadi korban aksi tak terpuji para suporter tersebut.

SMPIT Permata misalnya. Sekolah di barat Stadion Bayuangga itu mengklaim dibobol. Sejumlah barang berharga di sekolah tersebut amblas. Kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Sekolah itu diketahui dibobol sekitar pukul 14.30 Minggu lalu. Adalah Marto, penjaga sekolah setempat, yang kali pertama mengetahui sekolahnya dibobol.

Aksi pembobolan tersebut diduga berlangsun­g pukul 07.30 sampai 14.30. Sebab, Sabtu malam sampai Minggu pagi, Marto sempat tidur di sekolah itu. Dia baru meninggalk­an sekolah sekitar pukul 07.30. Abdullah Afif, salah seorang guru sekolah setempat, mengatakan bahwa Marto meninggalk­an sekolah dalam keadaan terkunci kala itu.

Marto dibuat kaget saat kembali ke sekolah sekitar pukul 14.30. Saat itu dia mendapati pintu ruang kantor sekolah sudah terbuka. ”Melihat hal itu, Pak Marto langsung melapor kepada polisi yang bertugas berjaga di stadion waktu itu,” ujar Afif saat ditemui kemarin (11/4).

Saat diperiksa, diketahui sejumlah barang berharga di sekolah tersebut raib. Antara lain 2 LCD 14 inci, 1 proyektor LCD, 1 am Sony, 4 lampu 2 speaker aktif, 1 raket bulu tangkis, alat peraga pendidikan, 1 laptop milik bendahara sekolah, dan uang tunai Rp 5.400.000. ”Uang itu berada di loker dan dikunci. Namun, kunci lokernya dirusak paksa,” tambah Afif.

Sejumlah makanan ringan dan air kemasan yang disimpan di lemari es ruang kantor juga ludes. Sampah-sampah dari makanan ringan dan botol minuman kemasan itu juga dibiarkan berserak- an di ruang guru. Air mineral tiga dus di sudut ruang kantor juga dijarah. Di ruang kantor dan sekitar sekolah juga banyak didapati jejak kaki.

”Kebetulan saat itu kan banyak suporter di daerah stadion. Dari ciri-ciri banyak jejak kaki, mungkin pelakunya oknum suporter. Mereka masuk dengan cara me- rusak gembok kantor. Bahkan, kamar mandi sekolah juga rusuh,” terang Afif.

Iskandar, guru lainnya, menambahka­n bahwa pihaknya sudah melaporkan aksi pembobolan sekolah itu ke petugas kepolisian. ”Kami baru saja dari polresta untuk melengkapi data laporan yang diminta. Kami bertemu dengan Pak Satiman di bagian pengaduan dan diteruskan ke bagian penyidikan Pak Roby Ade,” tambahnya saat ditemui kemarin.

Iskandar berharap aksi serupa tak terjadi lagi. Bila ada ajang serupa, pengamanan diharapkan bisa lebih diperketat. ”Pihak kepolisian mengatakan bahwa hal ini di luar perkiraan,” tambahnya.

Aksi anarkistis oknum suporter juga terjadi di Tongas, Kabupaten Probolingg­o. Minggu malam lalu sebuah distro di tepi Jalan Raya Bayeman, Kecamatan Tongas, dirusak dan dijarah segerombol pelaku yang diduga oknum suporter sepak bola yang melintas.

Distro di Bayeman itu jadi sasaran perusakan dan penjarahan lantaran berjualan kaus dan aksesori tim yang menjadi rival oknum suporter yang menyerang. Distro tersebut didominasi warna biru dan diberi nama Oyisam.

Aksi perusakan Distro Oyisam itu terjadi dua kali. Aksi pertama berlangsun­g sekitar pukul 18.00. Kala itu rombongan suporter yang mengenakan atribut warna hijau berkisar 30 orang melakukan konvoi dengan mengendara­i sepeda motor. Saat sampai di lokasi kejadian, mereka berhenti dan langsung merusak dan memecahkan kaca distro tersebut. Tidak berhenti di situ, sebagian oknum suporter itu juga mengambil sebagian isi distro tersebut. Mereka kemudian melanjutka­n konvoi ke barat.

”Kerugian saya sekitar Rp 1 juta untuk barang yang dicuri. Kaus yang diambil sebanyak dua tas. Topi dan aksesori lainnya juga dijarah. Belum lagi kerugian akibat kerusakan distro saya ini. Harga kaca sekarang mahal,” kata Satrio, 21, pemilik distro yang tinggal satu rumah di belakang distro tersebut.

Selang 15 menit kemudian, kata Satrio, datang lagi rombongan konvoi dengan jumlah lebih banyak. Saat sampai di depan Distro Oyisam, rombongan itu berhenti. Selanjutny­a, salah seorang pelaku oknum suporter melemparka­n bondet ke arah distro. Untung, ledakan bondet tidak terlalu besar. ”Waktu itu kondisi distro tutup. Saya ada di luar. Ada keluarga yang di dalam rumah, tapi tidak berani keluar karena rombongan suporter banyak,” ungkapnya.

Pihaknya sudah langsung menyampaik­an dan mengomunik­asikan kejadian itu kepada panitia penyelengg­ara ajang Kapolresta Probolingg­o Cup tersebut. Namun sayang, panitia tidak bersedia bertanggun­g jawab atas kerusakan akibat ulah suporter. Alasannya, masalah suporter dan keamanan menjadi wewenang Polresta Probolingg­o. ”Saya berharap ganti rugi. Paling tidak, ada bentuk tanggung jawab dari panitia,” harapnya.

Sementara itu, Kapolsek Tongas AKP Tafif saat dikonfirma­si membenarka­n adanya laporan perusakan distro yang diduga dilakukan oknum suporter seusai pertanding­an Persebaya Surabaya melawan Probolingg­o United. Namun, pihaknya belum dapat menemukan siapa pelaku perusakan dan penjarahan tersebut. (mas/c9/ano)

 ?? RIZKY PUTRA DINASTY/JAWA POS RADAR BROMO ?? Jawa Pos Radar Bromo
handycemer­gency,
SIAL: Pemilik distro termangu memandangi tokonya yang remuk.
RIZKY PUTRA DINASTY/JAWA POS RADAR BROMO Jawa Pos Radar Bromo handycemer­gency, SIAL: Pemilik distro termangu memandangi tokonya yang remuk.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia