Jawa Pos

RI Incar Minyak, Iran Petrokimia

-

JAKARTA – Pencabutan embargo ke Iran membuka keran investasi dan kerja sama bisnis, terutama di sektor minyak dan gas. Bank Indonesia dan pemerintah akan menyelesai­kan kerja sama perbankan untuk memuluskan transaksi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan, Indonesia dan Iran sudah tujuh kali bertemu. Dua pertemuan di Bali dan Bogor membahas kerja sama kelistrika­n dan migas. ’’Ada sembilan atau 10 peluang yang mau kita eksplor lebih jauh. Terutama impor crude (minyak mentah), kondensat, atau elpiji. Semoga segera signing contract,’’ katanya.

Selain itu, Indonesia ingin belajar permesinan, terutama teknologi hidro dan manufaktur turbin angin ( wind turbine). Indonesia juga berminat membangun pabrik pupuk di Iran yang terhalang embargo. ’’Insya Allah dalam dua atau tiga minggu kami ke Iran,’’ ujar Sudirman.

Perjalanan ke Iran akan dirangkaik­an dengan pembicaraa­n bersama Arab Saudi tentang pembanguna­n kilang minyak di Cilacap dan Tuban. ’’Pertamina bakal bangun rumah sakit di Arab Saudi karena punya tanah di sana,’’ ungkapnya.

Dirjen Migas ESDN IGN Wiratmaja Puja mengakui, ada kendala dalam transaksi yang menggunaka­n dua mata uang. ’’Masih dicarikan solusinya,’’ jelas dia. Impor minyak mentah, kondensat, atau elpiji Pengembang­an teknologi hidro dan wind turbine Pembanguna­n pabrik pupuk Pembanguna­n kilang minyak Industri petro chemical

Iran menawarkan 29 blok minyak dan gas. Tawaran itu akan ditindakla­njuti Pertamina, Saka Energi (anak usaha PT PGN), dan Medco. ’’Kita bisa membangun industri hulu migas di sana,’’ tutur Puja.

Sebaliknya, Indonesia menawarkan Iran untuk membangun kilang di sini. Terutama dalam bentuk kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Potensinya di Arun dan Bontang. ’’Mereka, tampaknya, tertarik. Targetnya, tahun depan groundbrea­king,’’ terangnya.

Iran juga tertarik dengan tawaran membangun industri petrochemi­cal selain kilang minyak. Nilai investasi kilang dan petrochemi­cal berkisar USD 14 miliar atau sekitar Rp 187,74 triliun. Nilai investasi kilang tanpa petrochemi­cal mencapai USD 8 miliar. ’’Mereka, rupanya, ingin dengan petrochemi­cal,’’ tandasnya. (gen/c14/noe)

 ?? MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS ??
MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia