Pangdam Ajak Mahasiswa Aktif Berkontribusi
SURABAYA – Sebanyak 505 presiden badan eksekutif mahasiswa (BEM) dan sekretaris BEM PTN maupun PTS se-Jatim tidak perlu berorasi menyampaikan aspirasi. Mereka diundang Pangdam V/Brawijaya duduk bareng di Balai Prajurit kemarin (23/2). Intinya, mahasiswa diajak meningkatkan kontribusi kepada masyarakat.
’’Saya rangkul rekan mahasiswa melalui presiden dan Sekjen-nya ikut TMMD (Tentara Manunggal Membangun Desa) sekitar Juni–Juli ini,’’ ujar Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi dalam acara silaturahmi Pangdam V/Brawijaya dengan ketua dan sekretaris BEM PTN/PTS se-Jatim. Turut hadir Gubernur Jatim Soekarwo, Kapolda Jatim Irjen Anton Setiadi, Ketua DPRD Jatim Halim Iskandar, serta pejabat forpimda.
Kegiatan kodam yang dikemas dialog bersama elemen mahasiswa tersebut merupakan kelanjutan silaturahmi Pangdam bersama rektor se-Jatim pada 8 Desember 2015. Mantan gubernur Akmil Magelang itu mengajak mahasiswa mengaplikasikan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain pendidikan, pengajaran, dan penelitian, pengabdian kepada masyarakat tidak cukup sebatas kuliah kerja nyata.
Sumardi mengutip materi kuliah umum andalan Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo seputar proxy war (perang proksi). Mahasiswa dituntut menjaga keutuhan NKRI dengan memahami ancaman perang proksi antar kedua belah pihak yang berpotensi menyeret Indonesia. ’’Jangan menyelesaikan tugas kuliah saja. Ancaman proxy war juga menjadi tugas kalian,’’ tutur jebolan IKIP Jogjakarta Jurusan Matematika tersebut.
Soekarwo melontarkan hal senada. Pemprov bahkan terbantu dengan program ketahanan pangan ala TNI-AD. ’’Mahasiswa boleh demo dan bersuara kritis, tapi jangan lupa bantu selesaikan masalah kesejahteraan masyarakat kita,’’ kata gubernur kelahiran Madiun tersebut.
Anton terkenang kala menjalani pendidikan di Akademi Kepolisian. ’’Saya dulu juga aktivis yang bergabung dalam resimen taruna,’’ ungkap pemegang gelar Adhi Makayasa sebagai alumnus terbaik Akpol 1983 tersebut. Dia berharap setiap aksi demo mahasiswa tidak lagi berselisih dengan kepolisian. ’’Perselisihan tidak perlu terjadi kalau kedua pihak saling memahami,’’ tandasnya. (sep/c14/nda)