Dewan Habiskan Rp 12,8 M
Untuk Kunker-Konsultasi
MAKASSAR – Dua agenda DPRD Kota Makassar, Sulawesi Selatan, sepanjang 2015 memakan biaya yang tidak sedikit. Kegiatan tersebut menghabiskan Rp 12,8 miliar. Biaya itu habis untuk kunjungan kerja (kunker) dan konsultasi.
Sebanyak 50 anggota dewan melakukan 13 kali kunker dan menghabiskan dana sekitar Rp 8,4 miliar. Untuk konsultasi, mereka melakukannya delapan kali dan menghabiskan biaya sekitar Rp 4 miliar.
Hal itu diutarakan Kepala Bagian (Kabag) Keuangan DPRD Kota Makassar Alimuddin Hamja kemarin. Menurut dia, selama ini kunker dan konsultasi dewan telah dianggarkan dalam setiap penganggaran APBD. ’’Alat kelengkapan dewan mulai badan legislasi (baleg), badan anggaran (banggar), badan musyawarah (bamus), hingga komisi masing-masing dua kali kunker,’’ katanya kepada Fajar ( Jawa Pos Group).
Namun, untuk pansus, tambah dia, dari sembilan yang dianggarkan, hanya tiga kali yang terealisasi. Yakni, perda pemekaran, RTRW, bantuan hukum, dan pengelolaan limbah air domestik.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Kota Makassar Adwi Umar menerangkan, anggaran untuk 50 anggota dewan selama setahun kurang lebih Rp 10 miliar. Anggaran itu digunakan untuk 13 kali perjalanan.
’’Kalau dihitung-hitung, sekali perjalanan kurang lebih menghabiskan Rp 652 juta. Itu sudah termasuk tiket perjalanan, makan minum, hotel, dan uang saku. Di luar hal tersebut ditanggung dewan sendiri,’’ ujarnya.
Selain itu, setiap anggota dewan mendapatkan jatah Rp 10 juta. Sementara itu, empat pimpinan mendapatkan jatah lebih besar, yakni Rp 13 juta per kunjungan. ’’ Tahun depan, anggaran untuk konsultasi dewan Rp 7 miliar dan kunker kelengkapan dewan Rp 8 miliar. Itu sudah termasuk stafnya,’’ ungkap Adwi. (fad/JPG/c17/diq)
Kalau dihitunghitung, sekali perjalanan kurang lebih menghabiskan Rp 652 juta. Itu sudah termasuk tiket perjalanan, makan minum, hotel, dan uang saku.’’
Adwi Umar,
Sekretaris Dewan Kota Makassar