Jawa Pos

Berawal dari Kenangan Masa Kecil

-

HIDUP dalam keluarga yang meyakini dua agama berbeda, yaitu Islam dan Kristen, membuat Titien Wahono sangat mengerti tentang toleransi beragama. Sebagai seorang Kristen, dia begitu memahami Islam dari sang Ayah. Bahkan, dari ayahnya itu pula, dia jatuh cinta terhadap pohon Natal.

Meskipun seorang Muslim, ayahnya selalu membelikan pohon cemara tiap Natal untuk dihiasi anak-anaknya. Titien yang saat itu masih kecil selalu digendong untuk meletakkan hiasan pada bagian teratas pohon tersebut. ’’Itu yang saya ingat hingga sekarang. Kasih sayang itu yang buat saya jadi seperti sekarang ini,’’ ucapnya.

Sejak jatuh cinta pada pohon Natal, Titien mulai mengkreasi­kan diri untuk membuat benda wajib tiap Natal tersebut. Namun, dia tidak ingin sekadar membuat pohon Natal biasa. Titien pun menemukan ide menarik untuk membuat pohon Natal dari bahan bekas.

Bagi dia, untuk menciptaka­n mahakarya, dibutuhkan kreativita­s. Bahkan, barang bekas yang tidak layak pakai pun mampu dijadikan sesuatu yang menarik. ’’Bikin sesuatu yang mewah dan mahal itu biasa. Kalau yang unik itu baru luar biasa,’’ jelas perempuan keturunan Jerman tersebut.

Misalnya, kebanyakan karya pohon Natal yang dibuatnya sejak 2004. Salah satu yang cukup unik adalah pohon Natal dari 1,3 ton akrilik bekas. Menurut dia, bahan baku pohon tersebut dirasa sesuai dengan tema dan ilham yang didapatnya dari Tuhan.

Ribuan keping akrilik bekas itu lantas dipecah-pecah dan disusun sedemikian rupa. Pohon Natal yang ditempatka­n di Grand City Mall tersebut bahkan dibuat tiga lapis. Dia menyebutka­n, akrilik tiga lapis itu menggambar­kan hati manusia. Dosen Jurusan Arsitektur Universita­s Kristen Petra tersebut mengaku tidak ingin karyanya hanya berupa pajangan. Yakni, yang hanya sepintas dilihat, lalu dilupakan. ’’Saya ingin orang yang melihatnya itu tahu dan mengerti pesan yang dimaksud. Makanya, saya juga sertakan kutipan perintah yang saya dapat dari Tuhan,’’ terangnya.

Selain akrilik, dia membuat karya berbahan bekas lain. Antara lain, labu, besek (wadah anyaman bambu), garam, hingga layang-layang. Bahkan, karyanya pada 2008 sempat mendapat rekor pohon Natal terbanyak. (rid/c20/bir)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia