Penonton di Bernabeu Menurun
KONDISI Real yang tak kodusif membuat jumlah suporter yang memadati Bernabeu menurun dari laga ke laga. Pada laga kontra Rayo Vallecano tiga hari lalu, Bernabeu hanya diisi 61.584 penonton. Jumlah itu terendah kedua di sepanjang La Liga musim 2015–2016. Padahal, Bernabeu sanggup menampung hingga 84.000 penonton.
Ya, mayoritas fans Madrid tak puas dengan klub kesayangannya itu. Terutama setelah dibantai seteru abadi mereka, Barcelona, saat melakoni laga terakhir El Clasico. Madrid kalah 0-4 oleh klub Catalan tersebut.
Jumlah kehadiran penonton terendah terjadi pada laga versus Malmo, laga terakhir di fase grup di Liga Champions. Laga tersebut hanya dihadiri 60.663 penonton.
Terlebih, setelah itu, mereka dikalahkan Villareal 0- 1 dalam laga tandangnya. Kasus tersingkirnya mereka dari Copa del Rey karena kasus Cheryshev juga berkontribusi dalam hal itu.
Hasilnya bisa dilihat sendiri. Meski sukses membabat habis Rayo Vallecano dengan skor 10-2, respek dari penonton nyatanya tak kunjung didapat. Seruan yang muncul dari mereka justru desakan mundur Presiden Klub Floren- tino Perez beserta sang pelatih Rafael Benitez dari kursi mereka.
Di awal musim, dalam laga kandang pertama Madrid, Bernabeu dipenuhi 70.400 penonton. Waktu itu Madrid mengalahkan Real Betis dengan skor meyakinkan 5-0. Statistik Bernabeu konsisten di kisaran 70.000 penonton hingga laga El Clasico 21 November lalu. Setelah itu, jumlah penonton menurun ke angka 60.000-an.
Hal itu berbanding terbalik dengan musim lalu. Bernabeu sukses menjadi stadion dengan jumlah rata-rata penonton tertinggi di La Liga. Mereka berhasil membukukan statistik 89,9%. Itu berarti, Bernabeu dipenuhi 72.777 penonton di tiap laga. Hasil tersebut mengungguli Vicente Calderon dan New San Mames yang masing-masing menorehkan 86,9% dan 83,3% di tiap laga.
Bagi Perez, fenomena itu tentu menjadi aib. Menurut dia, Madrid merupakan simbol utama Spanyol. ’’Kami mengemban tanggung jawab besar untuk memegang simbol ini. Kami harus menjadi contoh, harus transparan dalam pengelolaan, dan harus mendapat kepercayaan kembali dari suporter,’’ ucapnya.
Perez menambahkan, Madrid merupakan klub yang memiliki sejarah besar. ’’Selama 113 tahun kami eksis dalam sejarah sepak bola, Real Madrid adalah klub olahraga yang paling prestisius dan berharga. Kami harus dihormati oleh suporter,’’ ujarnya. (mat/c19/ko)