Andalkan Pertanian dan Alat Berat
Republik Belarus Incar Lokasi Ramah Investasi Kerja sama antara Indonesia dan Belarus semakin erat. Negara pecahan Uni Soviet itu berniat mencari lokasi strategis untuk berinvestasi di Indonesia.
SALAH satu sektor yang digadang-gadang akan berinvestasi di Indonesia adalah industri ma
dan pertanian. Belarus sedang mencari peluang untuk berinvestasi karena sudah cukup maju dalam produksi ma-
’’Saya rasa perusahaan machinery product, terutama yang memproduksi traktor untuk kebutuhan pertanian, harus menjadi perusahaan pertama yang berinvestasi di sini,” ujar Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Belarus Vladimir Lopato-Zagorsky di sela-sela inaugurasi atas diangkatnya konsul kehormatan baru untuk Belarus di Surabaya kemarin (16/11).
Zagorsky mengatakan, Belarus memang belum banyak melakukan investasi. Selama ini kerja sama dengan Indonesia baru sebatas hubungan perdagangan. Negara-negara emerging market seperti Indonesia cukup menarik bagi Belarus. Sebab, pembangunan infrastrukturnya sedang menggeliat, ditambah pasar yang besar dan kalangan middle class yang terus bertumbuh.
Dalam keadaan ekonomi global yang sedang turbulensi, Belarus benar-benar berusaha menghadapi kondisi itu. ”Kejadian ini sedang menimpa market global. Jadi, kami terus mencari kesempatan untuk menambah kerja sama. Kami berharap kantor konsulat di sini bisa menambah banyak kerja sama baru dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia,” jelasnya.
Direktur Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri Witjaksono Adji mengungkapkan, kerja sama dengan Belarus sudah terjalin baik selama 20 tahun. Kerja sama itu terutama dalam hal perdagangan, investasi, dan iptek. ”Jatim adalah salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa dan di sini potensial untuk investasi,” katanya. Dia menjelaskan, kontribusi Jatim terhadap PDB RI mencapai 14,6 persen tahun lalu. Jatim cukup menarik untuk menjadi lokasi investasi. Terlebih, perekonomian Jatim sudah setara dua pertiga Vietnam.
Sementara itu, Konsul Kehormatan Belarusia di Surabaya Darmawan Utomo menambahkan, ada kemungkinan kerja sama pengembangan UKM di kedua negara. Hal tersebut bakal diwujudkan dengan pendelegasian UKM Indonesia untuk mengikuti pameran di Belarus dan sebaliknya. ”Selain itu, mengurangi peran pihak ketiga atau makelar,” ujarnya. Beberapa hal yang bisa dikerjasamakan dengan Belarus, antara lain, pengadaan mesin armada tank dan potasium untuk bahan pembuatan pupuk. (rin/c7/oki)