Jawa Pos

Libatkan Petugas Cantik agar Negosiasi Lebih Adem

Mengenal Tim-Tim Unik Pasukan Khusus Satuan Polisi Pamong Praja Surabaya (2-Habis) Petugas satuan polisi pamong praja (satpol PP) kini tidak ingin dikenal sebagai sosok yang garang dan seram. Karena itu, beberapa tim khusus diisi personel perempuan.

-

PEREMPUAN- perempuan cantik berseragam satpol PP kini tidak asing lagi di Surabaya. Mereka kadang ikut patroli keliling kota dengan naik mobil pikap satpol PP. Dalam tim-tim khusus bentukan Kepala Satpol PP Irvan Widyanto itu, personel perempuan juga terlibat. Misalnya, di Kaypang. Tim tersebut bertugas menyamar untuk menertibka­n para penyandang masalah kesejahter­aan sosial (PMKS). Sebelum petugas pria melakukan penindakan, personel Kaypang perempuan mendekati secara persuasif. Tujuannya menghindar­i aksi perlawanan dan bentrokan fisik saat penertiban.

Personel perempuan juga dilibatkan dalam tim Rembuk. Sesuai namanya, tim itu bertugas melakukan negosiasi. Mereka berada di garda terdepan ketika ada huru-hara. ’’Jadi, mereka sebenarnya negosiator. Mereka sudah mendapatka­n pelatihan untuk menghadapi berbagai karakter orang, ’’ ucapnya. ”Jadi, negosiasi bisa lebih adem,” lanjut Irvan.

Dari semua tim, Odong-Odong merupakan pasukan multifungs­i. Meski namanya seperti sarana mainan anak-anak, mereka sebenarnya adalah pasukan gerak cepat satpol PP. ”Kalau di polisi mungkin mirip tim crime hunter,” jelas Irvan. Nama itu dipilih karena mereka sering berhadapan dengan PKL. Selain itu, tim Odong-Odong bertugas membantu tim lain ketika dibutuhkan. Ada pula tim Becak Air yang beranggota 12 orang. Tim tersebut bertugas menyusuri sungai dengan menggunaka­n perahu karet. Mereka menertibka­n pelanggara­n di sepanjang sungai. Jika ada WC liar di sungai, mereka pasti menertibka­nnya. ”Kalau Sabtu-Minggu sore, mereka biasa membantu warga menyeberan­g sungai,” jelasnya.

Tim Pikachu merupakan pasukan khusus satpol PP. Mereka lahir dari upaya penutupan kompleks lokalisasi Dolly satu tahun lalu oleh Wali Kota Tri Rismaharin­i. Kala itu, ada preman-preman Dolly yang menamakan kelompokny­a Pokemon. Tidak mau kalah dengan mereka, Irvan pun menamai timnya Pikachu.

Tim Pikachu tidak selucu tokoh kartun dalam anime Jepang. Mereka menggunaka­n atribut khusus saat menjalanka­n tugas. Misalnya, pakaian pelindung yang menutupi hampir seluruh tubuh. Kemudian, ada perisai transparan berbentuk persegi panjang. Ada juga tongkat panjang yang bisa digunakan saat terdesak. ’’Anggotanya laki-laki semua karena rentan kekerasan,’’ ujarnya.

Meski berperalat­an layaknya tentara siap tempur, pakaian khusus yang dikenakan cukup ramah. Pakaian tebal itu berisi besi pelindung, namun terasa empuk dari luar sehingga tidak dapat melukai orang lain. Sebaliknya, pakaian tersebut mampu melindungi pemakainya dari serangan fisik saat huruhara. ’’Cukup untuk melindungi diri, tapi bukan untuk melukai orang lain,’’ katanya.

Irvan menjelaska­n, pemberian namanama itu tidak bermaksud untuk merendahka­n pasukannya. Dia mengingink­an anggotanya lebih akrab dengan masyarakat. Dengan begitu, kesan sangar bisa hilang, namun tetap maksimal menjalanka­n tugas. (*/c6/oni)

 ?? AHMAD KHUSAINI/ JAWA POS ?? NEGOSIATOR ULUNG: Petugas perempuan Satpol PP Surabaya siap mendingink­an aksi huru hara dengan persuasif.
AHMAD KHUSAINI/ JAWA POS NEGOSIATOR ULUNG: Petugas perempuan Satpol PP Surabaya siap mendingink­an aksi huru hara dengan persuasif.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia