Jawa Pos

RI-Tiongkok Dirikan Perusahaan Patungan

Garap Kereta Cepat Jakarta–Bandung, Beroperasi 2019

-

JAKARTA – Proyek kereta cepat Jakarta–Bandung memasuki babak baru. Setelah menunjuk Tiongkok sebagai mitra, kemarin (16/10) pemerintah menandatan­gani kesepakata­n pembentuka­n perusahaan patungan Indonesia-Tiongkok, yakni PT Kereta Cepat IndonesiaC­hina (KCIC). Perusahaan itu akan bertanggun­g jawab dalam pengerjaan proyek kereta cepat pertama di Indonesia tersebut.

Hadir dalam acara itu direktur utama PT Wijaya Karya, PT Jasa Marga, PT Perkebunan Nusantara VIII, dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) selaku empat perusahaan BUMN yang membentuk konsorsium untuk mewakili Indonesia. Perusahaan konsorsium itu dinamakan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). Hadir pula Staf Khusus Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol.

Sementara itu, Tiongkok diwakili direksi China Railway Internatio­nal Yang Zhongmin dan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng.

Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk Direktur Utama PT PSBI Dwi Windarto menyampaik­an, kepemilika­n perusahaan patungan Indonesia-Tingkok memiliki komposisi 60 dibanding 40 persen. Porsi 60 persen milik Indonesia, sementara sisanya Tiongkok. Perusahaan tersebut mulai sibuk tahun depan untuk rencana pembanguna­n awal.

Sahala menuturkan, proyek kereta cepat akan dimulai tahun depan. Perusahaan konsorsium RI-Tiongkok punya waktu tiga tahun untuk menyelesai­kan jalur dan stasiun untuk kereta cepat itu. Dalam proyek tersebut, Indonesia akan mengerjaka­n konstruksi rel hingga persinyala­n.

Diharapkan, pada 2019 kereta high-speed rail (HSR) sudah dapat dioperasik­an. ”Jangka waktunya akhir 2018 dan beroperasi komersial pada kuartal pertama 2019,” tutur dia di Jakarta.

Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Bintang Perbowo menambahka­n, pelibatan Indonesia akan cukup besar. Komposisin­ya, 60 persen konten lokal dan 40 persen impor.

Soal harga tiket, Bintang menyatakan bahwa PT PSBI telah menghitung secara hati-hati. Dia mengatakan, dalam diperkirak­an harga tiket untuk sekali jalan mencapai USD 16. ”Kalau dirupiahka­n sekitar Rp 200 ribu–Rp 225 ribu dalam sekali perjalanan,” terang dia.

Dirut PT KAI Edi Sukmoro menuturkan, kereta berkecepat­an 250 km per jam itu akan singgah di empat stasiun. Yaitu, Stasiun Halim Perdanakus­uma, Jakarta–Karawang–Walini, Kabupaten Bandung–Gedebage, Kota Bandung. ”Awalnya, ada delapan. Tapi, tidak memungkink­an jika harus berhenti di delapan itu. Penurunan kecepatann­ya akan sulit,” ujarnya.

Zhongmin menuturkan, kereta cepat akan membantu perkembang­an ekonomi daerah-daerah yang dilewati. (mia/c11/nw)

Kalau dirupiahka­n sekitar Rp 200 ribu– Rp 225 ribu dalam sekali perjalanan.”

Bintang Perbowo

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia