Potensi Sengit Penguasa Mugello
MUGELLO – Pembalap Movistar Yamaha Valentino Rossi memang berada di puncak klasemen pembalap MotoGP dengan 102 poin. Namun, takhtanya tidak benarbenar nyaman dalam MotoGP Italia di Mugello akhir pekan ini.
Rekan setimnya, Jorge Lorenzo, menguntit di posisi kedua dengan 87 poin alias tertinggal 15 poin. Pembalap Ducati Andrea Dovizioso juga tidak terlalu jauh di belakang dengan 83 poin. Dengan performa hebat Lorenzo serta Ducati yang punya keuntungan di Mugello, Rossi harus berhati-hati.
Lorenzo sedang on fire saat ini. Dalam dua balapan terakhir, dominasinya sudah mirip Marc Marquez (Repsol Honda) ketika memenangi 10 balapan perdana musim lalu. Begitu memimpin balapan, posisinya sulit dikejar apalagi direbut.
Pembalap asal Spanyol tersebut berpeluang merebut pucuk pimpinan klasemen jika kembali menang di Mugello, Minggu (31/5). Tentu dengan catatan Rossi finis tidak lebih dari posisi kelima.
Memang, nyaris mustahil jika melihat rekor moncer Rossi di Mugello. Dia adalah satu-satunya pembalap yang pernah memenangi balapan di Mugello tujuh musim secara beruntun (2002–2008). Namun, Rossi yang punya keterkaitan emosi dengan Mugello tidak pernah menang lagi sejak saat itu. Adapun Lorenzo, dia menguasai Mugello pada 2010, 2011, dan 2012. Dia juga tidak pernah absen dari podium sejak 2009.
Bahkan, pada sesi latihan balapan musim 2010, kecelakaan hebat membuat kakinya patah. Penggemar rider bernomor start 46 itu yang memenuhi bukit di sisi sirkuit langsung berduka atas insiden tersebut. Bahkan, pesta-pesta di bukit Mugello tetap tidak semeriah awal dekade 2000 ketika Rossi tidak pernah finis lebih baik dari urutan kelima bersama Ducati.
Rossi baru bangkit musim lalu ketika menapaki podium ketiga