Jawa Pos

Duh, Rumahku Krik-Krik

Keluarga Tertutup Bikin ResponDet Jadi Suntuk

-

Diva Nathania dari SMAN 20 Surabaya ini nih contohnya. Punya keluarga introvert alias tertutup bikin Diva nggak betah di rumah. Bahkan, menurut dia, keluargany­a di rumah bagaikan anak kosan yang sibuk sama urusannya sendiri. Persis sama yang dialami 47,5 persen responDet lainnya. ”Kumpul di rumah cuma kalau ada acara keluarga besar. Papa kerja di luar kota, Mama pulang kerja malam. Kakak? Seminggu sekali ngobrol aja udah bagus,” curhat Diva. Bahkan, kalau Diva dadakan izin menginap di rumah temannya, orang tuanya nggak pernah ambil pusing tuh.

Bukan cuma itu, makan bersama di meja makan jadi kesempatan yang langka loh. ’’Kalau makan ya selapernya aja. Makan sendiri, nyuci piring sendiri, terus balik deh sama urusannya masingmasi­ng. Padahal, aku pengin cerita ini-itu. Tapi, nggak ada yang dengerin. Ya udah deh,” cerita Diva. Bagi Diva, ketika keluargany­a bisa berkumpul bersama atau hanya selfie bareng, hal itu merupakan sesuatu yang sangat berharga dan bikin Diva suka terharu.

Salah seorang responDet yang juga merasakan nggak enaknya punya keluarga tertutup adalah Bayu Pratama dari SMPN 163 Jakarta. Siswa kelas VIII itu menganggap sang ibu yang menjadi single parents setelah berpisah dengan sang ayah menjadi lebih tertutup. ” Ibu jadi sibuk sama urusannya sendiri dan lebih sering marahmarah,” jelas Bayu.

Karena kurangnya komunikasi terssebut, masalah kecil pun kerap membuat Bayu disalahin dan dimarahin. ’’Aku udah pernah coba ka sih argumen pas dimarahin. Tapi, percuma aja kalau ujung- ujungnya nggak didengerin,” tambahnya. Karena ke biasaan tertutup di rumah, Bayu juga mengaku jadi malas untuk berkomunik­asi dengan orang lain pas di sekolah. Dia mengaku lebih nyaman sendirian tanpa bergaul dengan banyak teman. ” Teman dekatku dari SD juga bilang kalau aku jadi semakin tertutup. Ya mungkin karena kebiasaan di rumah,” ujarnya. Yah, nggak seru dong, Bro, kalau cuma sendirian.

Kalau dua responDet tadi menyesali keadaan keluargany­a yang introvert, Akdiansyah Nur Prasetya dari SMA Trimurti Surabaya justru nyaman punya keluarga tertutup karena merasa udah cukup dewasa. Akdiansyah jadi cuek dan lebih suka di kamar ketika di rumah karena merasa nggak punya teman seumuran untuk bercerita di rumah. ’’ Keluar kamar cuma kalau udah bosan. Lagian, ortu jadi nggak banyak tanya. Jadi, aku juga lebih bebas kalau mau pergi dari pagi dan pulang malam,” cerita cowok dari SMA Trimurti tersebut.

Punya area privasi sendiri kayak Akdiansyah itu ternyata juga dilakukan 30,7 persen responDet lain loh. Fasilitas di kamar yang udah lengkap bagi Akdiansyah makin jadi alasan untuk nggak keluar kamar. ’’ Karena kebiasaan, jadi nyaman aja di kamar terus meskipun jadi jarang komunikasi sama ortu. Kalaupun nonton tivi bareng, aku juga malah main HP, mama lihat TV, ayah baca koran,” tutup cowok kelas XI tersebut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia