Jawa Pos

Ide Bisnis dari Helm Berantakan

-

BENOWO – Setiap hari Insyiatura harus merapikan ruang tamu yang berantakan karena helm diletakkan sembaranga­n. Dia memikirkan cara agar helm-helm itu rapi. Muncul ide di benaknya untuk membuat tempat menyimpan helm.

Bersama sang suami, Syahid, 53, dia merintis usaha keluarga tersebut. Untung, ibu empat anak itu pernah mendapat pelatihan jahit-menjahit dari pemkot. Keterampil­an tersebut diaplikasi­kan di atas bahan kain parasol. ”Sebelumnya, saya membuat tempat menyimpan sepatu. Polanya sama, hanya ukurannya yang diperbesar,” jelas perempuan 51 tahun itu.

Sebelumnya, sempat terpikir oleh perempuan asal Lamongan itu untuk membuat tas. Namun, sudah banyak pesaingnya. Lagi pula, dia merasa kalah inovasi dengan tas yang kini beredar di pasaran.

Tidak menunggu lama, Insyiatura membulatka­n tekad dan membuat tempat menyimpan helm. ”Lebih unik dan jarang ada produk semacam ini. Memang sudah ada yang jual di pasar grosir. Tapi, bahannya tipis dan jumlah kotak penyimpana­n hanya empat,” sambungnya sambil mengeluark­an tumpukan bahan yang telah dijahit.

Usaha yang dimulai pada 2011 itu memakai bahan utama kain bertekstur kaku, plastik sebagai pembungkus, bisban, serta sejenis karton plastik sebagai pembatas. Dia tinggal mengikuti pola penyimpana­n sepatu. Setelah itu, membaginya menjadi lima.

Dibantu dua rekannya, setiap Minggu produk KSM Melati RT 4, RW 1, Kelurahan Kandangan, itu dijual di sekitar Masjid Al Akbar. ”Dulu ada empat, sekarang tinggal dua pekerja. Setelah selesai dijahit, saya yang pasarkan,” imbuh Syahid.

Mereka kerap menerima order dari luar pulau, seperti Kalimantan dan Papua. (bir/c7/nda)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia