PT LI Ogah Akui Tim Transisi
Lebih Pilih Batalkan Turnamen Pramusim
JAKARTA – Perhelatan turnamen pramusim yang digagas PT Liga Indonesia (LI) batal di tengah jalan. Setelah merilis pembagian grup peserta dan berencana memulai turnamen pada 26 Mei, PT LI akhirnya membatalkan agenda tersebut.
Sekretaris PT LI Tigorshalom Boboy memastikan bahwa turnamen yang sedianya diikuti 18 klub itu batal. Berdasar surat balasan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) bernomor 059/BOPI/ KU/V/2015, PT LI diminta berkoordinasi dengan Tim Transisi PSSI di bawah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Namun, PT LI ogah menuruti permintaan tersebut. ’’Berkoordinasi dengan Tim Transisi jelas tidak bisa kami jalankan. Kenapa? Sebab, hingga saat ini, kami masih berada di bawah PSSI,’’ terang Tigor kepada wartawan di Kantor PT LI, Jakarta, kemarin (20/5).
Keputusan pembatalan tersebut langsung disosialisasikan oleh PT LI kepada 18 klub dengan mengirimkan surat bernomor 483/LIGA/V/2015. Pembatalan sepihak tersebut menjadi pukulan telak bagi klub, pemain, dan pelatih.
Klub yang sempat meliburkan skuadnya akhirnya memanggil kembali pemainnya untuk persiapan menghadapi turnamen pramusim. ’’Tentu harapan kami bersama memang ada pertandingan buat pemain,’’ ujar CEO PSM Makassar Rully Habibie kepada Jawa Pos kemarin. Menurut dia, hingga saat ini, pihaknya memang belum bisa memberikan sikap resmi. Dia menyatakan bahwa manajemen PSM segera mendiskusikan langkah selanjutnya.
Terkecuali Persipura Jayapura dan Persib Bandung, hampir seluruh klub LI saat ini bisa dibilang tidak punya wadah berkreasi. Sebab, Persipura dan Persib saat ini bermain di Piala AFC. ’’Sejak awal kami pesimistis turnamen pramusim bisa berjalan,’’ ujar Rocky Bebena, sekretaris Persipura.
Berdasar pengamatan Jawa Pos setelah mengikuti pertemuan di Jakarta (6/5), wakil dari 17 klub mengikuti pemaparan dari PT LI dan BV Sport terkait dengan turnamen pramusim. Sementara itu, Persipura memilih tidak bergabung lantaran sudah tidak yakin turnamen tersebut bakal berjalan. ’’Buat apa bicara teknis kompetisi kalau izin pertandingan saja tidak bisa dikantongi,’’ kata Rocky.
Di sisi lain, Ketua BOPI Noor Aman menjelaskan bahwa pihaknya mencoba menjalankan tugas sesuai dengan prosedur. Karena hak pengelolaan organisasi sepak bola Indonesia bagi PSSI sudah dicabut, selanjutnya mereka mengarahkan PT LI untuk berkoordinasi dengan Tim Transisi. Harapannya, PT LI mematuhi imbauan tersebut.
’’Kami tidak berharap bahwa turnamen batal. Yang kami inginkan hanya PT LI melakukan komunikasi dengan Tim Transisi. Kalau sudah, rekomendasi pun siap kami berikan,’’ terangnya. (nap/c4/ca)