Dua Piala dalam Semalam
Dari Ajang IMA 2015
JAKARTA – Lukman Sardi, 43, sukses membuat gebrakan dalam perjalanan karir sebagai sutradara pendatang baru. Film durasi panjang pertamanya, Di Balik 98, terpilih sebagai Film Terfavorit dalam Indonesian Movie Awards (IMA) 2015 di Balai Sarbini, Jakarta, Senin malam (18/5).
Lukman yang menerima penghargaan dari ajang yang dihelat kali kesembilan tersebut pantas berbangga diri. ’’Saya speechless. Ini adalah anugerah. Terima kasih untuk film ini. Terima kasih. Maju terus perfilman Indonesia,’’ kata Lukman setelah menerima piala.
Sutradara yang juga seorang aktor itu menuturkan, penghargaan tersebut dipersembahkan kepada para pejuang reformasi serta korban konflik 1998. ’’Penghargaan ini saya dedikasikan terhadap mereka yang menanti penyelesaian kejadian ini,’’ ujar dia.
Kemenangan tersebut tidak lantas membuat Lukman mendongakkan kepala ke atas. Lelaki yang juga bermain di komedi situasi (komsit) The East itu tidak menyangka bahwa karya pertamanya sebagai sutradara tersebut bisa menang. ’’Kalau ditanya soal kelebihan film Di Balik 98, saya tidak bisa melihatnya. Semua film punya ciri khas masingmasing,’’ terang Lukman.
Film yang dibintangi Chelsea Islan dan Boy William itu mengalahkan sembilan judul lainnya, yakni 3 Nafas Likas, 7/24, 99 Cahaya di Langit Eropa Part 2, Cahaya dari Timur: Beta Maluku, Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar, Nada untuk Asa, Pendekar Tongkat Emas, Strawberry Surprise, dan The Raid 2: Berandal. Capaian baru tersebut diakui Lukman sebagai sebuah tantangan sekaligus beban. ’’ Ya, penghargaan ini menjadi beban. Ini semacam jadi patokan bagaimana film-film saya ke depannya,’’ ungkap dia.
Bapak tiga anak itu menyatakan, capaian itu bukan sebuah kebetulan. ’’Hasil berbanding lurus dengan usaha. Tuhan menciptakan berbagai pilihan untuk kita pilih. Apa yang kita pilih nanti ada konsekuensinya,’’ tuturnya.
Malam itu Lukman juga mendapat piala untuk kategori Pasangan Terbaik bersama Dian Sastrowardoyo. Peran Lukman dan Dian sebagai suami istri dalam film 7/24 arahan sutradara Fajar Nugros membawa keduanya menjadi pemenang.
Aktor tampan Chicco Jericho, 30, juga membawa pulang dua penghargaan sekaligus. Dia dinobatkan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dan Pemeran Utama Pria Terfavorit. Dia peroleh dua piala itu melalui perannya dalam film Cahaya dari Timur: Beta Maluku. ’’Luar biasa ini. Aku nggak nyangka. Ini penyemangat baru lagi. Benar-benar malam yang sangat diberkati,’’ ucap Chicco yang juga Aktor Terbaik FFI 2014 karena film tersebut.
Chicco menjelaskan, film yang berkisah tentang perjuangan Sani Tawainella untuk menyelamatkan teman-teman di kampungnya dari konflik agama di Ambon itu telah meninggalkan kesan mendalam. ’’Ini bukan hanya film, tetapi juga ada hatiku di sana. Di sana aku tinggal di rumah Sani. Ketika main di film itu, aku dianggap keluarga,’’ jelas dia.
Karena itu, pemeran Ben dalam Filosofi Kopi tersebut mempersembahkan kedua penghargaan yang diraihnya bagi masyarakat Ambon. Yang juga membawa pulang dua piala dalam semalam adalah Marsha Timothy, 36. Istri Vino G. Bastian itu terpilih sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dan Pemeran Utama Wanita Terfavorit melalui film Nada untuk Asa yang disutradarai Charles Gozali. ’’Ini piala pertama dan kedua saya sepanjang berakting. Piala ini benar-benar bonus dari pekerjaan yang saya cintai,’’ paparnya. Ibu satu anak itu makin bersemangat lagi untuk berkarya. (dod/c14/jan)