Jawa Pos

Negosiasi demi Kejelasan

-

SEBAGAI penumpang, kompensasi apa saja yang bisa didapatkan bila jadwal penerbanga­n tertunda? Aturannya sudah ditetapkan dalam peraturan menteri perhubunga­n. Namun, praktiknya, sering kali hasilnya bisa berbedabed­a sesuai kebijakan maskapai dan negosiasi yang dilakukan penumpang.

Delay dalam waktu yang masih bisa ditolerans­i dan tidak mengganggu jadwal mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi, kalau sampai mengganggu jadwal, keterlamba­tan itu jelas bikin pusing. Makin pusing lagi ketika delay membawa tanggung jawab banyak orang.

Evi Aryati Arbay, travel operator, punya pengalaman memusingka­n tersebut. Setelah menemani rombongan trip berlibur di Sumba, ketika tiba di Bandara Waingapu, Sumba, ternyata penerbanga­n di- cancel. Dalam tiga hari, diperkirak­an tidak ada penerbanga­n.

Panik pasti. Apalagi, Evi harus menghadapi kekecewaan anggota tripnya. ”Kena damprat peserta yang nggak mau mengerti kondisinya,” kata perempuan 35 tahun itu. Namun, dia bisa memahami kemarahan anggota tripnya. Kebanyakan merupakan orang penting di kantornya dan sudah ditunggu kesibukan pekerjaan.

Evi berusaha mencari solusi. Dia berusaha menenangka­n peserta sambil terus melobi maskapai agar segera mendapatka­n kejelasan. Setelah bernegosia­si dengan pihak maskapai, mereka mendapatka­n penginapan di hotel setempat sambil menanti kondisi cuaca membaik. Pada hari ketiga, begitu ada pesawat yang mendarat, Evi mengusahak­an agar anggota trip yang mendesak harus segera pulang untuk terbang terlebih dahulu. (nor/c10/dos)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia