Puspendik Kunjungi Sekolah-Sekolah
SURABAYA – Sekolah-sekolah yang menjadi pelaksana ujian nasional dengan sistem computer based test (CBT) bakal bekerja lebih keras. Tim dari pusat teknologi, informasi, dan komunikasi yang mewakili pusat penilaian pendidikan (puspendik) datang ke Surabaya sejak kemarin (26/2). Rencananya, mereka berada di Surabaya hingga Sabtu (28/2).
Bertempat di Aula SMKN 2, tim itu memberikan pelatihan kepada semua staf IT sekolah pelaksana unas CBT. Kegiatan tersebut dihadiri sekitar seratus peserta dari 54 sekolah yang membawa komputer/laptop masing-masing. Hermanto, salah seorang tim puspen- dik, menyatakan, selama tiga hari tim dari puspendik ngebut melakukan verifikasi ke 54 sekolah pelaksana unas CBT. ’’Nanti ada tim lagi yang datang untuk membantu kami. Sebab, 54 sekolah itu harus didatangi,’’ papar Hermanto.
Tim dari puspendik lainnya, Galih Noor Abdillah, menambahkan, setelah semua teknisi didampingi dalam instalasi server, mereka diharapkan bisa mengaplikasikannya di komputer sekolah. Sebab, saat turun ke sekolah, puspendik akan mengecek kesiapan sekolah. Misalnya, terkait jumlah komputer dan server.
Syarat mutlak yang harus diikuti sekolah adalah satu server maksimal hanya digunakan untuk 40 komputer. Hal itu mengantisipasi jaringan yang lambat bila satu server menangani lebih dari 40 komputer. Selain itu, sekolah harus mempunyai genset dan UPS (alat yang menjadi perantara menuju genset) bila terjadi pemadaman aliran listrik. ’’Ketika kami datang, semua kelengkapan tidak harus ada,’’ ucap Galih.
Ditanya tentang hal teknis saat hari H, Galih menuturkan, puspendik masih menggodoknya. Yang jelas, koneksi internet diperlukan hanya pada awal dan akhir pengerjaan soal supaya jawaban siswa langsung diakses pusat. Sementara itu, selama pengerjaan soal, jaringan internet tidak harus terkoneksi dengan pusat.
Ketika pelaksanaan unas CBT, ada tiga orang yang bertanggung jawab mengawasi sekolah. Yakni, penanggung jawab server, teknisi sebagai penanggung jawab jaringan internet, dan administrator. ’’Selebihnya, teknis pelaksanaan hari H diatur Badan Standar Nasio- nal Pendidikan (BSNP),’’ ungkapnya.
Khusus masalah lisensi server, Galih menegaskan, para guru tidak perlu khawatir. Sebab, puspendik sudah bekerja sama dengan Microsoft untuk aplikasi unas CBT.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan Dispendik Surabaya Sudarminto mengharapkan proses instalasi server ke semua komputer sekolah berjalan lancar. Jadi, setelah itu, semua siswa bisa mengikuti uji coba unas CBT. Bisa dalam bentuk tryout atau semacam simulasi.
Mantan kepala SMAN 16 tersebut juga menegaskan, sekolah diperbolehkan meminjam laptop atau komputer siswa atas izin orang tua. Kedua, laptop itu tidak boleh digunakan pemilik aslinya, harus diacak. (ina/c23/nda)