Ke Gereja, Me Time Bersama Keluarga
JALANAN protokol Surabaya bakal semarak pada malam pergantian tahun. Pemkot Surabaya yang bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya dan instansi lain akan menggelar banyak acara pada malam bertajuk car free night.
Empat ruas jalan akan ditutup selama acara yang berlangsung sejak pukul 16.00 pada Rabu (31/12). Yakni, Jalan Tunjungan, Gubernur Suryo, dan Panglima Sudirman
AKHIR tahun tinggal menghitung hari. Mereka yang merayakannya di Surabaya saja sudah menyiapkan rencana. Misalnya, Jessica Eveline. Gadis Surabaya yang merupakan juara pertama Miss Model Asia itu berniat pergi ke gereja bersama keluarga.
Model yang juga menyandang predikat 4th Runner-Up Miss Model of The World 2014 dalam ajang 26th Miss Model of The World itu ingin melakukan refleksi diri atas apa yang sudah dicapai beserta menilai kekurangan dirinya. ”Ke gereja pas malam tahun baru sudah tradisi keluarga. Kami kurang nyaman berfoya-foya menghabiskan malam pergantian tahun,” kata gadis kelahiran 2 Februari 1993 itu
Jessica menambahkan, dirinya lebih suka membuat resolusi dalam menyambut tahun baru ketimbang menghabiskan waktu untuk sesuatu yang akan hilang hanya semalam. ”Dengan resolusi diri, kita bisa tahu target apa yang harus didapat pada 2015,” imbuhnya.
Fanani Rahmiyah Ari Wigati pun sama dengan Jessica. Sebetulnya dia punya rencana berlibur ke Bali bersama teman-temannya. Namun, hal tersebut dibatalkan karena profesinya sebagai asisten pribadi Kapolrestabes Surabaya mengharuskan dia tetap stand by pada malam pergantian tahun.
Sebagai gantinya, perempuan yang mempunyai lebih dari seribu followers di akun Twitter- nya itu akan menghabiskan malam tahun baru bersama teman-temannya di salah satu hotel berbintang di Surabaya atau datang ke Surabaya Town Square. ” Yah, karena batal untuk pergi ke Bali, sebagai gantinya hang out bersama teman-teman saja. Tapi, masih belum pasti mau pergi ke hotel atau Sutos,” ungkapnya.
Macet juga menjadi momok pada malam tahun baru. Karena itu, penyiar radio Gen FM Decylakan berusaha menghindari perayaan di pusat kota. Selain polusi, dia tidak menyukai kebisingan trompet. Decyl memilih di rumah dan melakukan me time dengan keluarga maupun teman. ”Paling mentok ke rumah teman. Entah itu bakar-bakar ataupun bermain kartu. Pengalaman saja sih. Kalau keluar rumah pas akhir tahun, jadinya nggak bisa pulang. Mandek di jalan,” ujarnya.
Windy Hapsari juga memilih tetap di Surabaya. Presenter SBO TV itu mempertimbangkan keinginan keluarga ketika memutuskan spot yang akan dikunjungi nanti. Anak perempuannya, Zara, ingin melihat kembang api. Meski sempat bingung, kini dia punya beberapa pilihan. ”Banyak sih tempat yang ada kembang apinya,” ungkapnya.
Ditanya mengenai persiapan, dia mengatakan bahwa kesehatan badan perlu dijaga. Takutnya pas 31 Desember malah sakit. ” Nggak ada persiapan yang berarti. Kalau bisa pas akhir tahun, kita semua sehat biar bisa jalanjalan bareng sekeluarga,” paparnya.
Namun tidak semua bisa menikmati detik-detik pergantian tahun dengan berlibur. Beberapa orang yang berprofesi sebagai model harus bekerja ketika akhir tahun. Seperti Cecilia. Model untuk parade fashion show di Ciputra World Surabaya mengaku memilih bekerja ketimbang bersama teman. ’’Ini namanya profesionalisme. Toh ini acara Tahun Baru juga. Tetap terasa serunya,’’ ujarnya. (rid/cik/c7/ayi)
Kepala DCKTR Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa IMB memang menjadi syarat yang paling sering diabaikan dalam pengurusan minimarket. ”Padahal, itu salah satu syarat utama pengoperasian suatu usaha,” ungkapnya kemarin (27/12).
Namun, pemkot tidak bisa menindak usaha yang tidak mengantongi IMB jika pemilik minimarket itu sudah membayar pajak bumi dan bangunan (PBB). Pajak tersebut dipungut Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Surabaya. Dalam berbagai kasus penertiban, pengelola tidak mau izin usahanya dipersoalkan karena mereka telah membayar pajak kepada pemkot.
Ketidaksinkronan itu membuat aparat Satpol PP Surabaya sebagai penegak peraturan daerah (perda) mempertimbangkan penertiban. Akhirnya, mereka mengalah dan tidak jadi menertibkan minimarket yang belum dilengkapi IMB.
Kepala Satpol PP Surabaya Irvan Widyanto tidak menampik hal itu. Dia menyebutkan memang tidak bisa berbuat banyak manakala pemilik usaha bisa menun-