Konten-Durasi Dipermasalahkan
SIARAN langsung event pribadi selebriti selama berjam-jam kerap mengundang perhatian Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Pihak KPI prihatin dengan siaran live berlebihan tersebut. Dalam hal ini, dari sisi konten maupun durasi.
Terakhir, lembaga yang bertugas mengawasi berbagai konten televisi tersebut gerah dengan tayangan langsung persalinan Ashanty. Menilai berlebihan, KPI melayangkan surat peringatan kepada RCTI sebagai stasiun televisi yang menyiarkan program tersebut.
KPI juga pernah melayangkan protes kepada penyelenggara tayangan live pernikahan Raffi-Nagita. Yakni, Trans TV dan RCTI. Dihubungi beberapa waktu lalu, Komisioner KPI Agatha Lily mengatakan bahwa selain berlebihan, tayangan berdurasi panjang berarti merampas hak masyarakat untuk mendapatkan tontonan lain melalui layar kaca.
’’Ini juga berkaitan dengan durasi yang tidak wajar, seolah memaksa masyarakat mengonsumsi program yang belum tentu disukai. Dari mana kami tahu tidak disukai? Ini dari banyaknya pengaduan masyarakat,’’ tegas Lily. Lily mengatakan, meski hanya berupa teguran tertulis, dia yakin hal itu memberikan efek jera bagi stasiun televisi yang bersangkutan.
Head of Corporate Secretary RCTI Adjie S. Soeratmadjie saat dihubungi Jawa Pos menuturkan, pihaknya sudah memikirkan matang-matang sebelum menayangkan secara live reality show. ’’Sudah pasti secara internal ada proses seperti itu. Kami menimbang dan mengukur segmentasi publik dan pencapaian rating, iklan, segala macam,’’ tegas Adjie.
Terkait dengan surat peringatan yang dilayangkan KPI kepada RCTI, dia menjelaskan bahwa pihaknya menghormati pandangan dan penilaian KPI terhadap tayangan tersebut. ’’ Tapi, kami punya argumentasi sendiri. RCTI adalah lembaga penyiaran swasta (LPS). Tapi, kami tidak melulu mencari keuntungan. Tayangan berkualitas bagi masyarakat adalah yang penting buat kami,’’ bebernya.
Dia juga menyampaikan bahwa pihaknya telah berdialog dengan KPI terkait dengan masalah tersebut. ’’Mereka (KPI) tidak mempermasalahkan kontennya. Mereka hanya mempersalahkan durasinya yang lama. Ya, mereka minta durasinya yang layak aja,’’ ungkapnya.
Sementara itu, Juru Bicara Trans TV Hadiansyah Lubis mengatakan, pada pernikahan Raffi-Nagita terselip unsur budaya. ’’Ini hanya momentum. Ini menjadi pelajaran, gini loh proses public figur menikah. Tradisi kebudayaan mereka. Adat dan sopan santun. Itu yang harus dilihat juga,’’ tuturnya.
Pengamat Media Dadang Rahmat Hidayat memandang siaran live menjadi ajang untuk mencari keuntungan. ’’Seharusnya stasiun televisi itu cari yang pantas lah buat ditonton masyarakat,’’ ucap mantan ketua KPI itu. (dod/c4/nda)