Jawa Pos

Banjir Aceh Utara Telan Korban Jiwa

-

ACEH – Banjir yang melanda 16 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara telah mengakibat­kan kepanikan luar biasa. Informasi terkini, empat warga dikabarkan meninggal karena terseret arus.

Berdasar informasi yang diterima wartawan Rakyat Aceh ( Jawa Pos Group) Kamis (25/12), dua warga yang terseret arus berasal dari Kecamatan Langkahan, satu dari Kecamatan Nisam, dan seorang lagi dari Kecamatan Dewantara. Namun, sejauh ini identitas korban masih didata pihak terkait.

Berdasar keterangan relawan PMI Aceh Utara, dua warga Kecamatan Langkahan yang meninggal adalah Syahrani, 57, warga Lubok Pusaka, dan M. Abubakar, 49, warga Buket Linteung. Keduanya dikabarkan hanyut Minggu kemarin dan ditemukan keesokan harinya. ’’Mereka telah dievakuasi PMI ranting Tanah Jambo Aye dan Langkahan,’’ ungkap M. Yani, relawan PMI Aceh Utara.

Sementara itu, dua korban lagi diketahui bernama Syamsul Alam, 14, warga Desa Beunot, Nisam. Dia dikabarkan hilang Rabu kemarin (24/12). Te- tapi, hingga kini korban belum ditemukan. Seorang lagi bernama M. Hasyimi, 14, warga Paloh Gadeng, Dewantara, yang terseret arus Kamis pagi (25/12). Jenazahnya telah dievakuasi PMI ranting Nisam.

Kepala BPBD Aceh Utara Munawar membenarka­n adanya korban karena banjir tersebut. Namun, sejauh ini dia belum mendapat data akurat terkait korban yang meninggal karena banjir. Pihaknya sedang berkoordin­asi untuk evakuasi warga dan penanganan pengungsia­n.

Sementara itu, banjir di Kecamatan Simpang Keuramat, Aceh Utara, mengakibat­kan warga mengungsi. Sebab, ketinggian air yang masuk rumah mereka mencapai 1,5 meter. Jumlah pengungsi diperkirak­an mencapai 4.000 lebih warga.

Di Lhokseumaw­e, puluhan ribu rumah warga juga masih terendam banjir. Baik di Kecamatan Banda Sakti, Muara Dua, Muara Satu, maupun Blang Mangat. Hujan deras yang mengguyur wilayah itu membuat ruas jalan tergenang di pusat kota Lhokseumaw­e. (arm/JPNN/c17/fat)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia