PT Pos Akuisisi Saham BSHB
JAKARTA – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menerima kehadiran PT Pos Indonesia sebagai bagian dari pengendali PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB). Selain sebagai bentuk sinergi BUMN, langkah itu dilakukan sebagai cara membesarkan BSHB selaku anak usaha Bank Mandiri agar bisa memanfaatkan luasnya jaringan PT Pos.
Manajemen Bank Mandiri dalam prospektus mini yang dipublikasikan Rabu (24/12) menyatakan, PT Pos selaku afiliasi karena sama-sama dimiliki pemerintah RI akan menjadi salah satu pengendali BSHB. ’’Dengan cara, mengambil 202 juta dari total saham yang dikeluarkan dan disetor penuh dalam BSHB berdasar perjanjian bersyarat penyetoran saham,’’ ungkapnya.
Dalam perjanjian tersebut, PT Pos bakal menyetorkan Rp 175 miliar ke dalam kas BSHB yang terdiri atas nilai par value dari saham yang diambil bagian PT Pos sejumlah Rp 101 miliar dan Rp 74 miliar agio BSHB. Dalam transaksi itu, Mandiri dan PT Taspen (Persero) juga sepakat turut mengambil bagian saham baru yang diterbitkan BSHB. Masing-masing 396 juta saham dan 202 juta saham.
Saat ini Bank Mandiri merupakan pengendali utama di BSHB dengan kepemilikan 93,23 persen. Setelah transaksi, kepemilikan saham akan berubah karena PT Pos bakal memegang kepemilikan 20,2 persen saham BSHB. Pada 22 Desember 2014, BSHB mengadakan RUPS yang menyetujui penyetoran 202 juta saham baru oleh PT Pos.
’’BSHB akan memanfaatkan jaringan PT Pos yang luas hingga ke pelosok (sekitar 3.800 cabang di seluruh Indonesia). Selain itu, pemahaman atas budaya setempat untuk meningkatkan pangsa pasar BSHB dalam produk pembiayaan maupun simpanan segmen mikro dan usaha kecil dan menengah,’’ tutur manajemen Bank Mandiri.
Sementara itu, porsi kepemilikan saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) berubah. ICB Financial Group Holdings A.G, salah satu pengendali eks Bank ICB Bumiputera, melakukan divestasi Rp 209,648 miliar.
Direktur MNC Bank Widiatama Bunarto dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan, ICB Financial Group menjual saham BABP dalam empat tahap sejak 17 Desember 2014 sampai 18 Desember 2014. Tahap pertama melakukan penjualan 722.771.000 saham dengan harga Rp 160 per saham. Tujuan penjualan itu disebutnya sebagai investasi. (gen/c19/oki)