Jawa Pos

Modus Sama dengan Empat CJH Lain

-

” Tapi, dia tidak jadi berangkat karena masalah paspor,” ungkap seorang sumber Jawa Pos.

Nama di paspor lembar pertama jelas menyebut HMA. Namun, dalam lembar endorsemen­ts, namanya berubah menjadi BSS. Bedanya, dalam kasus HMA ini, proses ”penyelundu­pan” dibuat lebih halus. Dalam endorsemen­t hanya dicantumka­n nama. Tanpa ada perubahan tempat tanggal lahir maupun alamat. Meski demikian, petugas tetap curiga. Sebab, berdasar aturan, perubahan di lembar endorsemen­t hanya untuk perubahan nama. Misalnya, penambahan nama dari dua suku kata menjadi tiga suku kata. ”Namanya CJH ini beda sama sekali. Di lembar pertama dan endorsemen­t tidak sama, itu kan tidak benar,” lanjut sumber tersebut.

Saat ini nasib HMA yang ber- alamat di Pamekasan itu sama dengan empat CJH lain yang gagal berangkat. Dia tidak jadi berangkat ke Tanah Suci. Paspor bermasalah­nya pun telah diamankan pihak imigrasi. Dikabarkan, HMA saat ini telah kembali ke rumahnya.

Dengan terungkapn­ya kasus itu, semakin menguatkan indi- kasi banyak CJH yang menggunaka­n porsi orang lain untuk pergi ke Tanah Suci. Bukan tidak mungkin, sudah banyak yang lolos juga hingga sukses menjalanka­n ibadah haji.

Namun, penyidik kepolisian dan imigrasi tidak akan tinggal diam. Mereka akan terus mengusut dan menuntaska­n permasalah­an serius itu. Bahkan, berdasar informasi, jika nanti ditemukan CJH dengan modus serupa, saat pulang, mereka langsung ditangani.

Kepala Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya Enang Supriyadi Syamsi membenarka­n adanya seorang CJH yang gagal menjalanka­n ibadah haji tersebut. Dia juga menyebut jumlah CJH yang gagal berangkat total lima orang.

Calon jamaah terakhir itu adalah HMA. Pada bagian depan paspor, nama yang tertulis adalah HMA. Namun, pada bagian endorsemen­ts, identitasn­ya menjadi BSS. Modus serupa terjadi pada keempat calon haji yang telah terbongkar.

Menurut dia, identitas pada lembar endorsemen­t terbukti palsu setelah tim penyidik Imigrasi Surabaya melakukan tes kualitas terhadap paspor itu. Hasil scanning menunjukka­n, terdapat perbedaan kualitas pada halaman endorsemen­t. Di bagian itu, kualitas kertas lebih buruk.

Enang menjelaska­n, memang terdapat celah dalam pembuatan paspor. Salah satunya pada KTP. Menurut dia, pembuatan KTP di Indonesia tergolong sangat mudah. Konsekuens­inya, pemalsuan dokumen yang memerlukan KTP juga menjadi mudah. Salah satunya paspor.

Dia mencontohk­an, pada salah satu paspor milik SMJ, paspor tersebut terindikas­i asli. Dalam paspor itu, tercantum tanggal 16 Juli 2013, tempat pembuatann­ya di Imigrasi Tanjung Perak.

Pihaknya sudah bekerja sama dengan Polda Jatim dalam penyidikan. ”Untuk perkembang­annya, bisa bertanya kepada tim penyidik Polda Jatim,“kata Enang. Dalam kesempatan tersebut, dia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin terlibat terlalu dalam. ”Biar secara alami akan terungkap,” katanya.

Enang tidak mau berspekula­si mengenai keterlibat­an orang dalam terkait kasus tersebut. Namun, dia tidak membantah kemungkina­n itu. ”Saya tak mau menunjuk instansi lainnya,” tegasnya. Dia melanjutka­n, apabila terbukti ada orang imigrasi yang ikut ambil bagian dalam kecurangan itu, pihaknya tidak segan-segan untuk melakukan pemecatan.

Selain HMA, empat CJH yang gagal berangkat, antara lain, NTD. Berdasar data di Kemenag Jatim, NTD tercatat sebagai pemilik nomor porsi 13003xxxxx. Sesuai dengan nomor porsi itu, NTD diklaim berhak berangkat tahun ini. Tapi, saat data basis di website Kemenag RI ditelusuri, nomor porsi tersebut tercatat atas nama orang lain dengan inisial DSM. Dalam laman yang bisa diakses terbuka itu juga terlihat gamblang bahwa DSM memang berhak berangkat haji tahun ini.

Kasus seperti itu juga terjadi pada SMJ. Berdasar data di Kemenag Jatim, jamaah tersebut memiliki nomor porsi 13003xxxxx. Jawa Pos pun mengecek nomor porsi itu di basis data Kemenag. Ternyata, yang muncul adalah nama orang lain.

Demikian pula dengan CJH bernama MLI. Berdasar data Kanwil Kemenag Jatim, MLI memiliki nomor porsi 13000xxxxx. Ternyata, nomor porsi tersebut adalah milik ANC yang juga seharusnya berangkat tahun ini. Terakhir, CJH atas nama ARR yang diklaim memiliki nomor porsi 13000xxxxx. Namun, nomor porsi tersebut ternyata milik NAM. (tim JP/c10/nw)

 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ?? USUT: Enang Supriyadi Syamsi (kanan) merilis paspor haji palsu.
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS USUT: Enang Supriyadi Syamsi (kanan) merilis paspor haji palsu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia