Scuba Diver Australasia + Ocean Planet
PENELITIAN PELACAKAN BERBASIS SATELIT MENUNJUKKAN BAHWA PERAIRAN FILIPINA SANGAT PENTING BAGI HIU PAUS YANG TERANCAM PUNAH
Penelitian terbaru telah melacak pergerakan hiu paus remaja di perairan Filipina, yang menunjukkan bahwa hiu-hiu tersebut tetap berada di perairan Filipina selama setahun. Hal itu menunjukkan pentingnya perairan ini bagi mereka.
Dengan memasang pelacak berbasis satelit Wildlife Computers SPOT5, para peneliti dari Large Marine Vertebrates Research Institute Philippines (LAMAVE), Marine Megafauna Foundation (MMF), dan Tubbataha Management Office (TMO) mampu melihat data pergerakan hiu paus remaja tersebut untuk mempelajari kebiasaan mereka. Alat pelacak tersebut mampu berkomunikasi dengan satelit ARGOS dan memancarkan lokasi ketika hiu paus yang telah ditandai muncul ke permukaan laut.
Ini merupakan penelitian hiu paus paling komprehensif di Filipina, dengan tanda pelacak yang dipasang ke beberapa hiu paus di beberapa lokasi. Ada 17 hiu paus remaja yang diberi pelacak di tiga lokasi berbeda, yakni Pulau Panaon, Mindanao bagian utara, dan Taman Nasional Laut Tubbataha. Proses pemasangan pelacak dilakukan antara April 2015 hingga April 2016. Semua hiu paus yang ditandai masih remaja, dengan ukuran antara 4,5 hingga 7 meter, dan 73 persennya adalah jantan.
Filipina adalah tempat yang penting bagi hiu paus, dan menjadi rumah bagi sepertiga hiu paus secara global. Spesies ini masuk daftar hewan yang dilindungi di Filipina sejak 1998, tapi pada 2016 status hewan ini berubah dari “Rentan” menjadi “Terancam Punah” berdasarkan Daftar Hewan yang Terancam IUCN. Hal ini terjadi setelah populasinya menurun drastis lebih dari 50 persen, yang mayoritas disebabkan oleh eksploitasi perairan di Indo-Pasifik. Di Asia Tenggara, kekhawatiran terus muncul karena adanya aktivitas nelayan di daerah tersebut. Karena itu, memahami penelitian yang berlangsung di Filipina mengenai hiu paus ini sangatlah penting bagi kita untuk menentukan skala prioritas terhadap konservasi spesies ini.