Perpustakaan Kota Harus Perluas Ruangan
SURABAYA – Upaya pemkot untuk mendongkrak minat baca alias literasi warganya menunjukkan hasil positif. Itu dilihat dari angka kunjungan ke Perpustakaan Kota Surabaya yang terletak di Balai Pemuda. Jumlah pengunjung meningkat dari tahun ke tahun sejak pertama dibuka pada 2013.
Letak perpustakaan tersebut memang cukup strategis. Berlokasi di tengah kota. Saat siang, perpustakaan tidak pernah sepi pengunjung. ”Hari biasa ada sekitar 200 sampai 300 pengunjung. Kalau akhir pekan, bisa lebih dari 600 pengunjung,” ujar Erna Farida, koordinator Perpustakaan Umum Balai Pemuda.
Pemkot memiliki dua perpustakaan umum. Selain di Balai Pemuda, satu lagi terletak di Jalan Rungkut Asri Tengah. Namun, menurut Erna, jumlah pengunjung terpantau lebih banyak di Balai Pemuda. ”Lebih ramai di sini. Tapi, yang di Rungkut juga tidak pernah sepi,” imbuhnya.
Hingga saat ini, total pengunjung yang mengajukan kartu tanda anggota (KTA) mencapai 22.750 orang. Anak-anak tingkat PAUD (pendidikan anak usia dini) hingga lansia diperbolehkan menjadi anggota. ”Mayoritas pelajar dan mahasiswa. Kalau malam, banyak pekerja,” ujarnya.
Untuk menyiasati banyaknya jumlah buku, Erna telah meminta penambahan rak buku. Namun, prosedur yang terlalu berbelit membuat rencana tersebut tidak bisa terlaksana dengan cepat. ”Ukuran ruangannya terbatas, dinas pariwisata sebagai pemilik gedung tidak mau perpustakaan kelihatan sumpek,” terang Erna.
Alhasil, mereka menyiasatinya dengan perombakan stok buku. Buku lama akan dikeluarkan dari rak dan diganti dengan buku baru. Namun, masyarakat tetap bisa meminjam buku lama tersebut. Sebab, pihak perpustakaan tetap menyimpan dan mendata buku-buku lama itu.
Pihaknya ingin ruang perpustakaan bisa diperluas. Sebab, saat adanya kunjungan dari sekolahsekolah, ruang perpustakaan terkesan sempit. Untuk sementara, mereka menyiasatinya dengan menambah alas di lantai. ”Kami buat lesehan-lesehan saja supaya muat banyak,” ungkapnya.