Wajib Bawa Pulang Gelar
Tanpa Marcus/Kevin di Kejuaraan Asia
WUHAN – Turnamen bergengsi sebelum Thomas-Uber Cup adalah Badminton Asia Championships (BAC) 2018 pada 24–29 April di Wuhan, Tiongkok. Kejuaraan perorangan Asia itu sekaligus menjadi evaluasi terakhir menjelang penentuanskuadIndonesia yang turun di Thomas-UberCup2018.
PP PBSI melihat potensi Indonesia masih terbuka lebar untuk bisa bersaing di ajang tersebut. Bagi sejumlah nomor, BAC juga menjadi ajang pantauan peta kekuatan menjelang Thomas-Uber Cup.
Pada ganda putri, fokus utama saat ini adalah menjaga konsistensi para pemain. Khususnya ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Della Destiara Haris/ Rizki Amelia Pradipta. Posisi mereka cukup krusial pada Uber Cup 2018 nanti.
’’Selama ini mereka kurang konsisten,’’ terang Eng Hian, pelatih ganda putri pelatnas. Persoalan yang dialami Greysia/Apriyani saat ini adalah terkait permainan Apriyani yang kurang lepas.
Eng Hian juga tengah mencoba formulasi baru dengan memecah pasangan ganda putri yang ada saat ini. Misalnya, Anggia Shitta/ Ni Ketut Mahadewi. Mereka harus absen di BAC untuk selanjutnya mempersiapkan diri di New Zealand Open 2018. ’’Sudah cukup waktu yang kami berikan. Sekarangfokuskamimencari komposisi terbaik buat Asian Games,’’ urainya.
Di sektor putra, Indonesia tidak menurunkan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Marcus yang baru saja melangsungkan pernikahan butuh waktu untuk mengembalikan performanya. ’’Jadi, kami fokuskan untuk Thomas Cup saja.Sudahadakomunikasidan itu yang terbaik saat ini,’’ ujar pelatih ganda putra Herry I.P.
Ganda putra berharap kepada pasangan pelapis seperti Fajar Alfian/M. Rian Ardianto, Berry Angriawan/Hardianto, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.